Per Kamis tanggal 26 Maret 2020, pemkab Tasikmalaya resmi membuka pusat informasi dan koordinasi Covid-19 yang terdiri atas gugus tugas percepatan covid dan call center 119.
Upaya ini dilakukan guna mencegah penyebaran berita palsu atau hoax. Gugus ini juga berperan sebagai jalur koordinasi penanganan Covid-19 antara lembaga-lembaga di Tasikmalaya.
Hal tersebut membuat pusat informasi tentang penyebaran virus Covid-19 menjadi terpusat, bahkan bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, menunjuk juru bicara pusat informasi covid-19 yang merupakan kepala dinas dan kesehatan pengendalian penduduk Tasikmalaya, Dr. Heru Suharto. Langkah percepatan penanggulangan tersebarnya virus ini merupakan hasil dari surat edaran bupati tentang penularan Covid-19.
Selama ini, awak media mengaku kesulitan untuk mendapat informasi terkait penyebaran virus Corona di Tasikmalaya sebab tidak adanya pusat informasi dan minimnya koordinasi yang aksesibel untuk media, maka tidak jarang data yang ada di lapangan menjadi simpang siur dan timbul berita hoax di kalangan masyarakat.
Selain penetapan sistem informasi satu pintu, pemkab Tasikmalaya juga melakukan langkah penyebaran virus, yaitu dengan melakukan sterilisasi dengan cara penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum seperti masjid, pasar, dan kantor-kantor pemerintahan.
Di samping itu, Pemkab juga memberlakukan pengecekan suhu tubuh penumpang dan pengemudi mobil di daerah Ciawi dan Salawu. Selain itu, pemkab dan Dinkes Tasikmalaya juga telah menyiapkan 20 ruang isolasi dan 63 unit ambulans.