Hari Fitri atau hari ‘bersih atau suci’. Bisa juga diartikan dalam kehidupan berumah tangga sebagai hari ‘kembali kemesraan dan kebersamaan suami istri’. Ingat seboyan : ” Rumahku adalah sorgaku”. Tenru pengertian rumah ini adalah bukan rumah secara fisik aatau dalam bahasa ‘kulonnya’ house. Tetapi pengertiannya adalah merujuk pada rumah secara non fisik yaitu rumah tangga atau ‘home’.
Maka jika ada silang sengketa suami istri, anak orang tua, antar saudara dan tetangga, hari fitri merupakan momentum untuk merajut kembali kebersamaan. Bagi Anda para istri, selesai menjalankan sholat jamaah sunah sunah ‘Id, hal yang pertama sekali Anda lakukan adalah memohon maaf dan kerelaan suami Anda selama Anda menjadi istrinya sekaligus ikhlas memaafkan kesalahan suami. Begitu juga para suami, hendaknya bertekad bulat memaafkan sang istri sekaligus memohon maaf dan kerelaannya selama menjadi suami.
Ingat masa-masa pacaran Anda dulunya. Kenang kembali kemesraan saat menjadalani bulan madu sebagai pasangan pengantin dulu. Timbulkan lagi suasana romantisme yang mungkin mulai meluntur. Kenang semua kebaikan pasangan Anda. Lupakan dan terima apapun keadaannya, lupakan dan terima kesalahannya masing-masing. Dengan demikian Anda berdua bukan saja mendapat hari raya ‘Idul Fitri secara keagamaan saja namun juga rumah tangga Anda menjadi fitri kemabali, menjadi mesra dan bahagia kembali.
Penulis mengucapkan Selamat Berhari Raya 'Idul Fitri bagi para pembaca muslimin dan muslimat semuanya, mohon maaf lahir dan bathin.
Salam, Tiknan Tasmaun