Mohon tunggu...
Ruli
Ruli Mohon Tunggu... Lainnya - Gathering, sharing and make it happen

Mari tersenyum dan bangkit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ufuk Timur di Pagi Hari

16 Mei 2020   14:14 Diperbarui: 17 November 2023   14:49 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumentasi pribadi milik penulis

Pagi menjelang
Mata yang tak terpejam
Menuntut tualang
Sedikit kejam


Sinar mentari telah menyeruak
Terbingkai atap dan ranting pohon, 
Menggores indah menghias di horizon
Bangunkan hari, soroti lalang yang mulai tampak

Agung bagai raja,
Elok bagai permaisuri
Lembut bagai sutra
Anggun bagai putri

Menyambut belahan bumi yang telah pulas semalam suntuk
Menarik hati, meraih kesadaran dalam kantuk
Rembulan menyingkir, tanda pertunjukan mulai memuncak
Dari jingga, merah, hingga biru berayun sayu dengan acak

Kaki berlari tak terkendali
Menunggu sesi akhir menuju tribun tak bertali
Namun, tak kalah agung sang maestro mengisi
Menonjolkan puncak yang tak terlapisi

Intipan nakal dari celah sadar yang tersisi
Bak lukisan megah memperkenalkan diri
Kandidat kuat pemicu motivasi
Mengamini pagi tanpa basi basi
Melapisi hati dengan syukur dan puji
Pucuk gunung pergi mengakhiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun