Mohon tunggu...
Tikha Novita Sari
Tikha Novita Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Tutor Bimbel, Guru Privat, Freelance Writer

📝 Jatuh cinta sama kutipan ini: "Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari." - Pramoedya Ananta Toer -

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Mantan Manten" Mengajarkan Kekuatan untuk Mengikhlaskan dan "Move On"

12 April 2019   07:12 Diperbarui: 12 April 2019   07:56 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Visinema Pictures menghadirkan film romansa berjudul "Mantan Manten" garapan sutradara Farishad Latjuba. Film Mantan Manten merupakan kolaborasi antara produse Anggia Kharisma (Keluarga Cemara) dan Kori Adyaning (Love for Sale). 

Selain kisah cinta, film ini juga menceritakan tentang sudut pandang seorang wanita modern (Yasnina) yang memiliki kemauan keras dalam hidupnya. 

Yasnina (Atiqah Hasiholan) hanya punya satu pilihan setelah karirnya hancur total. Politik kantor di balik orang-orang yang merasa dirinya paling suci masih terjadi. Setelah kehilangan status sosialnya, pelan-pelan kekasih yang sudah melamarnya Surya (Arifin Putra) pun terasa semakin jauh. 

Gaya hidup yang sudah dilaluinya selama ini berubah 360 derajat, ketika ia hanya menjadi seorang wanita yang sibuk mempertahankan sebuah villa di sebuah kota kecil. 

Pertemuan Yasnina dengan Marjanti, seorang dukun manten yang menjadi pemilik villa di Tawangmangu semakin mengerucut. Marjanti di film ini adalah gambaran sosok wanita yg menjunjung dan berpegang teguh dengan adat istiadat budaya Jawa dalam keluarganya. Yasnina dihadapkan dengan masalah kepemilikan villa yang belum diproses secara resmi sesuai dengan aturan hukum. 

Dok. Instagram @mantan.manten
Dok. Instagram @mantan.manten

Marjanti yang tak rela villa yang ditempatinya selama ini dialihkan kepada Yasnina, kemudian memberikan persyaratan kepada Yasnina jika ingin memiliki villa itu. Yasnina harus berhadapan dengan budaya baru. Benar, film ini akan mengangkat cerita melalui budaya Jawa. 

Aset satu-satunya yang Yasnina miliki untuk membalas perbuatan Iskandar (Tyo Pakusadewo) ayah Surya sekaligus pimpinan di perusahaan tempat ia bekerja, harus ia perjuangkan agar dapat segera ia jual. Yah Kehilangan pekerjaan, status sosial dan harga diri adalah hal paling menyakitkan bagi Yasnina. 

Demi ambisinya itu Yasnina harus menjadi seorang asisten dukun manten. Menjadi asisten dukun manten tentunya bukanlah pekerjaan yang mudah bagi Yasnina. Apalagi, selama ini ia dikenal sebagai pekerja kantoran yang hidup di lingkungan modern. 

Budaya-budaya Jawa ini yang nantinya akan dikisahkan di dalam film. Misalnya ritual puasa, mutih, hingga riasan pernikahan pun akan jadi sisipan cerita di film Mantan Manten. Dari sini, Yasnina kemudian melewati hal-hal kecil yang terikat dengan pilihan. Hal-hal kecil yang sebenarnya berarti, namun mau tidak mau, suka tidak suka, harus ia lepaskan. Titik ini yang kemudian merasuk emosi penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun