BATANG -- Tim KKN MIT DR-XI Kelompok 61 UIN Walisongo Semarang berkolaborasi dengan Lembaga Pers dan Penerbitan (LPP) Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kabupaten guna  mengenalkan desain grafis kepada pelajar dalam acara Silaturahmi Direktur LPP PAC se-Kabupaten Batang pada hari Rabu (06/01) di Joglo El-Nizza desa Pretek, Pecalungan.
Sebelum merebaknya pandemi covid-19, Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan di posko selama 45 hari. Namun, kali ini pelaksanaanya dilakukan dari rumah yang dikenal dengan sebutan KKN MIT DR . Program kerja dalam KKN MIT DR ini dibagi menjadi dua pola yakni pola offline dilakukan secara individu dan pola online dilaksanakan secara berkelompok.
Pelepasan mahasiswa peserta KKN MIT DR-XI UIN Walisongo dilaksanakan pada hari Selasa, 05 Januari 2020 secara serentak via zoom. Setelah resmi dilepas, mahasiswa dapat memulai program kerja yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Hari kedua pasca pelesapasan, salah satu peserta KKN kelompok 61 Muhammad Wahyu Amirul Balad atau akrab disapa Amir melaksanakan pelatihan desain grafis.  Berkolaborasi  dengan tim Lembaga Pers dan Penerbitan (LPP) Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU dalam acara Silahturahmi Direktur LPP PAC se-Kabupaten Batang.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 35 peserta. Secara resmi dibuka ketua Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Batang, rekan Saripudin. Turut hadir Rekanita Maulinatus Sholihah selaku ketua Pimpinan Cabang IPPNU Batang, Direktur LPP IPNU dan IPPNU Batang, Ketua PAC IPNU dan IPPNU kecamatan Pecalungan, serta jajaran pengurus ranting IPNU dan IPPNU desa Pretek.
Amir menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk mengenalkan desain grafis di kalangan pelajar NU Batang. "Pelatihan desain grafis ini saya pilih karena tidak begitu rumit dalam persiapan. Hanya membutuhkan media seadanya yaitu gadget. Â Berkolaborasi dengan kawan saya Ahmad Rifai dari tim desain LPP Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kabupaten Batang. Aplikasi yang saya gunakan adalah Pixellab. Siapapun dapat mengakses dengan cara download aplikasi di Playstore, tidak dipungut biaya. Selain saya dan Rifai masih ada pemateri lain dari tim Redaksi LPP." Jelasnya.
Minat dan antusias peserta sangat luar biasa. Pelatihan diawali dengan pemaparan materi kemudian dilanjutkan dengan praktek membuat desain secara langsung. Kemudian, hasil desain diserahkan kepada pemateri untuk dinilai. Amir mengungkapkan metode ini dilakukan agar peserta lebih paham dan mendalami materi. "Tentunya kami berharap peserta mampu memahami  dengan baik, memprektekkan langsung. Kemudian kami koreksi dan tentunya tidak lupa kami memberikan saran-saran yang membangun. Kami juga memilih dua desain terbaik, tak lupa memberikan penghargaan juga." Ungkapnya.
Lulusan MANU 01 Banyuputih'17 itu menambahkan di masa pandemi pelatihan desain dirasa sangat efektif dilaksanakan khususnya bagi pelajar. Selain untuk mengisi waktu luang karena saat ini baik sekolah maupun universitas masih menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh, pelajar-pelajar dapat meningkatkan kreativitasnya dalam berkarya. "Daripada gadgetnya digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, lebih baik digunakan untuk belajar desain. Apalagi  IPNU dan IPPNU saat ini sangat memerlukan guna mendukung kemajuan media baik di tingkat ranting, PAC maupun PC." Pungkasnya.
(Afifah Dina Ayu Ningtyas )
