Mohon tunggu...
tika
tika Mohon Tunggu... Full Time Blogger - A blue story

───── ❝ 𝓂𝑒𝓃𝓊𝓁𝒾𝓈 𝓊𝓃𝓉𝓊𝓀 𝓀𝑒𝒶𝒷𝒶𝒹𝒾𝒶𝓃 ❞ ───── 𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐦𝐲 𝐰𝐫𝐢𝐭𝐞 : ⚫ 𝗕𝗹𝗼𝗴 [𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝗮𝗯𝗹𝘂𝗲𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆𝗶𝗱.𝘄𝗼𝗿𝗱𝗽𝗿𝗲𝘀𝘀.𝗰𝗼𝗺/] ⚫ 𝗪𝗮𝘁𝘁𝗽𝗮𝗱 [𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝘄𝗮𝘁𝘁𝗽𝗮𝗱.𝗰𝗼𝗺/𝘂𝘀𝗲𝗿/𝗯𝗹𝘂𝗲𝗸𝘀𝗶𝗮]

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Berdamai dalam Bayangan

7 November 2019   07:45 Diperbarui: 18 September 2020   21:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : pinterest.com

Pertama mendarat di tempat yang namanya bumi, yakin akan semua akan berjalan baik-baik saja. Tak akan takut jika membuat kesalahan dalam melangkah. Tak banyak yang dipikirkan hanya saja, waktu yang cukup belia belum mengenalkan kita yang lebih dekat. Antara kejamnya bentala sesungguhnya dengan kehidupan kita yang masih tergolong tahap awal.

Dimana rasa yang manis mulai bergemuruh menjadi satu, bingung antara hal itu benar-benar tulus atau hanya permainan semata. Karena memang masih belum mengenal, jadi asal jatuh dan menangis untuk pemikiran hal yang seperti itu dalam pikiran orang yang sudah berada pada tahap di mana mencari jati diri sesungguhnya akan dirasa malu.

Berdamai dengan hal yang sudah dikenang terkadang sulit, sekalinya hal buruk ingin cepat berlalu. Padahal banyak ribuah kisah yang mengajarkan kita untuk bangkit. Entah itu soal rasa, kegagalan, dan hal yang kalian rasakan selama ini. Kadang kala rintik kembali menyapa bumi, itu kali kedua bahwa menjadi pengingat untuk hal yang semestinya tidak ingin kau hapus. Dalam artian, tak perlu kau hilangkan dalam bait masa lalu. Cukup dikenang dalam kedamaian saja, biarkan ia tenang membawa hal yang tak akan teeulang pada masa yang akan datang.

Bernostalgia, anggap saja seperti itu. Hal yang semata-semata baik dan buruk yang tak akan terjadi lagi, jangan berniat untuk pergi diantara ribuan labirin yang menyimpan beberapa memori. Tuhan memberi karena ia tahu, agar kau tak terlalu gegabah menekankan bahwa rasa yang kamu genggam saat ini bukan semata-mata ada dan tak akan padam.

Memang benar ada tapi dalam genggam lain jiwa. Jika sudah saatnya melepaskan, lepas saja. Jika memang perihal itu milikmu ia akan kembali dengan membawa rasa yang sama, meski tidak saat ini. Namun jika ia enggan kembali artinya, Tuhan punya rencana lebih indah dibalik luka mengenai rasa.

kompasiana-end-5f64c5a8097f3629fd3fd552.png
kompasiana-end-5f64c5a8097f3629fd3fd552.png

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun