Mohon tunggu...
tika
tika Mohon Tunggu... Full Time Blogger - A blue story

───── ❝ 𝓂𝑒𝓃𝓊𝓁𝒾𝓈 𝓊𝓃𝓉𝓊𝓀 𝓀𝑒𝒶𝒷𝒶𝒹𝒾𝒶𝓃 ❞ ───── 𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐦𝐲 𝐰𝐫𝐢𝐭𝐞 : ⚫ 𝗕𝗹𝗼𝗴 [𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝗮𝗯𝗹𝘂𝗲𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆𝗶𝗱.𝘄𝗼𝗿𝗱𝗽𝗿𝗲𝘀𝘀.𝗰𝗼𝗺/] ⚫ 𝗪𝗮𝘁𝘁𝗽𝗮𝗱 [𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝘄𝗮𝘁𝘁𝗽𝗮𝗱.𝗰𝗼𝗺/𝘂𝘀𝗲𝗿/𝗯𝗹𝘂𝗲𝗸𝘀𝗶𝗮]

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Filantropi dan Remaja

30 April 2019   20:40 Diperbarui: 13 September 2020   20:45 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : pinterest.com

Kali ini ada yang beda dari ribuan rasa yang pernah singgah. Seperti ada gejolak rindu dan kesal pada saat yang bersamaan.  Tak mengira akan jatuh hati. Tapi kali ini sendirian sebab aku belum mengetahui rasa sebaliknya seperti apa. Sama-sama merasakan hal yang sama, sungguh tak menyangka jika hal itu terjadi seperti mimpi namun hal ini ternyata nyata.

Dalam benak yang terkira hanya kamu dan sisanya tak perlu ku utarakan karena kalian juga tahu. Maunya ingin di dekatnya setiap waktu, tapi alhasil kecanggungan yang tamak akan semua hal. Berangsur-angsur saling dekat, menunjukkan perhatian satu sama lain. Mungkin jika semesta bisa berkata akan ada ribuan kata yang ia lontarkan kepada kami, hal ini perwakilan cukup satu yakni perpisahan itulah bab terakhir yang akan menjadi sebuah kisah yang berakhir pilu, hanya mengira tapi semoga saja kata pembawa duka itu tak akan pernah terjadi diantara kita. Meski sebatas kedekatan tanpa ada status kurasa semua orang tak memperdulikan akan hal itu. Tapi sebagian dari mereka mempertanyakan? membuat kembali kosong dan sedikit hampa tapi kita mau menerima. 

Dulu kamu dan saya jauh seperti senin ke minggu tapi waktu berhasil mengikis ego diantara kita alhasil kita sedekat minggu ke senin. Semua yang terjadi ada waktunya tak perlu buru-buru karena ingin seperti yang lain. Semesta menyiapkan hal yang lebih indah setelah duka datang. Semua yang dirasakan saat ini tak ada yang lebih dari indah dari ribuan novel tentang cinta, kisah antara peterpan dengan wendy dan puisi para penyair. Hingga suatu saat semesta berbisik bahwasannya akan ada duka yang menjemput setelah suka datang. 

Banyak bagian di mana salah satunya kau merindukannya sendirian, berjuang sendirian dan menunggunya bahwa akan ada balasan terbaik yang pernah ada. Suatu awal dengan permulaan yang baik, mengira semua akan baik-baik saja. Seolah berbicara namun tak lagi di dengar? langit menghadiahkan segalanya, termasuk kehadiran dirimu dan juga ia juga yang mengambil segalanya. 

kompasiana-end-5f5e21add541df49a7231c34.png
kompasiana-end-5f5e21add541df49a7231c34.png

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun