Seperti halnya petani, yang menanam benih padi dan merawat nya dengan perlakuan memberi pupuk, air, dll. Padi tersebut akan tumbuh menjadi padi bukan menjadi tanaman lain. Sama halnya dengan murid, guru menuntun anak, memberikan motivasi, menanamkan nilai budi pekerti, menciptakan lingkungan yang nyaman daan menyenangkan agar murid dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat dan karakter nya masing-masing.
    Inquiry apresiatif sejalan dengan frasa kodrat alam dan kodrat zaman serta poin yang menyatakan bahwa anak anak hidup dan tumbuh seusai dengan kodratnya, bahwasanya sisi positif atau kekuatan yang dimiliki seorang anak sudah dibawa sejak lahir. Seorang anak pasti memiliki sisi positif yang nantinya berkontribusi dengan perkembangan zaman.
    Peran pendidik adalah menggali dan mengidentifikasi kekuatan atau sisi positif yang dimiliki siswa seperti bakat atau karakter yang dimiliki, mencari strategi agar kekuatan tersebut dapat dipertahankan sehingga kelemahan anak menjadi tidak relevan, sehingga mampu mendukung tumbuh kembang anak yang bersifat positif agar sesuai dengan kebutuhan zaman. Kita sebagai pendidik memberikan tauladan, memberikan motivasi dan menciptakan lingkungan yang nyaman berbasis kekeluargaan,  merubah laku si anak bukan merubah kodrat nya. Kita percaya bahwa setiap anak memiliki sisi positif yang dapat berkontribusi pada sebuah keberhasilan. Memanfaatkan paradigm IA untuk mewujudkan frase kodrat alam dan kodrat zaman menerapkannya melalui tahapan dalam BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi), sehingga nantinya dapat mewujudkan merdeka belajar. BAGJA sebagai sebuah pendekatan dalam mengembangkan perilaku organisasi,atau merupakan metode yang mencoba menggunakan cara pengajuan pertanyaan atas kondisi sekarang dan pengalaman terbaik di masa lalu kemudian menerapkan imajinasi itu untuk sekarang dan masa depan.