Seiring ikhlas mengantarkan kenangan kita menjadi abu; dihari depan aku akan tetap menyandang namamu sebagai seseorang yang pernah membuatku memahami arti menghargai rasa.
Dengan ini, semoga kau sudi memaafkan segala torehan yang kusinggung disetiap tulisanku; entah persoalan sumpah serapahnya diksi setiap hari, atau perihal berantakannya hidupmu setelah aku datang kemarin. Sungguh aku sendiri pun sudah memaafkan segala salahmu; entah perihal luka yang teriris begitu dalam di hatiku---atau tentang trauma-trauma luar biasa yang masih kuusahakan pulih.
Percayalah, se-berhasil apapun semesta menghapus rincian dirimu dalam ingatanku---aku akan selalu menjagamu dengan baik di sisiku; sampai bila nanti pun aku sudah menjatuhkan pilihanku diposisi yang tepat.
Salam hangat dari jemari kecil yang sempat sekarat menulis betapa sakitnya kehilanganmu, berjanjilah; kau akan menemukan bahagiamu, bahagia yang tidak pernah kau temukan saat mencarinya di-diriku dahulu.