Rintik netra itu kian menghujam
Menerpa  pipi hingga basah kuyupÂ
Oleh kenangan yang sulit dilupakan.
Aku masih mencoba merapikan sisa lembaran yang kurobekkan di sudut malam,Â
Saat malam berbicara dengan keheningan atas apa yang terjadi di antara kita; perpisahan.
Kutemukan soal-soal lapuk yang sempat kutanyakan kepadamuÂ
Yang kemudian membuatmu diam membisu,Â
Rasa itu semakin rentan untuk dikenang, menunggu waktu datang kemudian tertelan.
Segala hal yang bertalian kuat denganmu masih saja gagah menguasai kepala,Â
Menggangguku saat gulita sampai-sampai melahirkan sebuah ingin yang tak pernah kuharapkan,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!