Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

6 Hal Ini Membuat Anak Jadi Toxic

8 Juli 2022   21:55 Diperbarui: 8 Juli 2022   22:10 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orangtua pasti mempunyai harapan tertentu terhadap anak-anaknya. Harapan itu akan terwujud apabila orangtua mampu mengasuh anak dengan baik dan sehat. Di era milenial sekarang ini pola asuh orang tua terhadap anak sudah sangat jauh berubah. Tidak mengherankan lagi apabila anak-anak di zaman ini lebih sensitif dan lebih spesial. Selain itu kemampanan ekonomi, kesibukan kerja sangat mempengaruhi pola asuh terhadap anak.

Banyak dari kita orang tua yang menghalalkan segala cara untuk anak-anak asalkan mereka bisa diam dan tenang dan tidak mengusik pekerjaan kita. Maksud hati memang untuk menanamkan nilai-nilai baik dan luhur dalam diri mereka tapi terkadang cara kita mengajari mereka menjadi toxic. 

Hal ini sering saya temukan dalam diri anak-anak yang saya dampingi dan dari hasilpengamatan saya hal ini terjadi karena 6 hal ini dan pada umumnya orang tua cenderung melakukan  hal ini terhadap anak-anak. Sadar atau tidak sadar mari kita lihat secara bersama-sama atau mungkin pengalamanku ini juga menjadi pengalaman teman-teman dalam mendampingi anak-anak.

1. Menuruti semua keinginan anak

Barangkali kita hanya memilikianak semata wayang atau dua atau tiga begitu sehingga kasih sayang untuk mereka begitu melimpah sehingga kita tidak ingin mendengar anak-anak merengek atau merajuk karena permintaannya tidak terpenuhi. 

Memenuhi kebutuhan anak adalah tanggung jawab orangtua dengan itu orangtua diharapkan mampu memilah apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan anak. Menuruti keinginan semua anak akan mengakibatkan anak mudah marah, tidak sabar, cenderung malas dan maja, sulit berempati, egois dan anak tidak mengerti nilai keterbatasan. Tindakan ini juga dapat mematikan nilai juang dalam diri anak.  

2. Selalu membela anak meskipun anak salah

Memberi dukungan terhadap anak adalah tugas orang tua, memberikan suport secara terus menerus. Namun, kita juga perlu melatih anak untuk rendah hati sehingga kita tidak serta merta membenarkan seluruh tindakan anak dan membelanaya meskipun salah. 

Kalian tahu tidak ketika kita membela si anak meskipun salah tanpa kita sadari kita sudah melatih dan mengajari anak-anak itu menjadi pribadi yang egosi, selalu merasa benar, tidak bertanggung jawab, ketika melakukan kesalahan  menjadi playing victim serta minim empati. Wahai para orang tua ketahuilah ini betapa kita sudah salah menntun anak-anak jika kita masih melakukan hal ini.

3. Sering memarahi anak meskipun hal sepele

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun