Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terusik tapi Tidak Berisik

29 Januari 2022   08:51 Diperbarui: 29 Januari 2022   08:56 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup kita tidaklah sempurna. Setiap kita pasti memiliki kelebihan juga kekurangan. Setiap kita juga menginginkan hal-hal yang baik menghampiri hidup kita. 

Namun, tidaklah mudah bagi kita untuk menjadikan hidup ini terus berjalan di rel yang benar. Adakalanya kita melakukan sesuatu demi diri sendiri atau demi orang lain. Ada kalanya hidup kita terusik dan mengusik hidup orang lain.

Beberapa hari yang lalu, saya mengalami satu peristiwa yang tentunya membahagiakan buat saya. Peristiwa itu terjadi tentu saja karena kerja keras dan juga kesungguhan untuk melakukannya. Akan tetapi apa yang saya alami itu,kebahagiaan yang saya alami itu menuai pro dan kontra. Ada yang mendukung ada juga yang nyinyir.

Bagi saya sendiri, hal-hal seperti ini tidak terlalu sulit untuk dihadapi. Adalah hal yang biasa bagi manusia untuk menilai sesamanya. Saya sendiri juga demikian.

Oleh karena itu ,dari sejak saya duduk dibangku perkuliahan saya berprinsip demikian, " Tidak perlu mengumbar diri kepada siapapun,karena yang menyukai saya tidak butuh itu semua dan mereka yang membenci saya tidak percaya itu semua. 

Selain itu, ada saja alasan kita untuk mengurusi hidup orang lain. Entah mengapa, membicarakan oranglain itu seolah pekerjaan yang menyenangkan. Barangkali karena menggibah itu tidak perlu belajar. 

Namun, alangkah lebih baik jika keberhasilan orang lain itu menjadi pemicu bagi saya untuk bergerak maju melangkah lebih baik. Seperti yang saya alami beberapa hari yang lalu, banyak teman-teman yang mengusik keberhasilan itu. Mereka asyik membahasnya tanpa mengetahui sejauh apa saya berjuang dan berapa kali harus jatuh bangun.

Apakah saya perlu down menghadapi yang demikian ? Jawbannya adalah " Tidak". Prinsip saya adalah ketika hidup saya terusik oleh sekitar maka saya memilih untuk tidak berisik, karena saya tahu hal itu akan memperkeruh suasana. Ketika hidup kita terusik, ada saatnya kita ingin marah,emosi bahkan ingin klarifikasi dan lain sebagainya. Bila perlu cari dalangnya sampai dapat..hehehehe

Memilih untuk tidak berisik adalah obat yang paling mujarab dalam menyembuhkan sakit hati dan lain sebagainya. Bagi saya memilih untuk tidak berisik atau diam bukanlah alasan untuk mengalah dan meng-iya kan bahwa apa yang dikatakan oleh orang lain tentang saya benar. 

Namun dengan diam, saya perlu menimbang kembali dan membiarkan orang lain menilai saya sesuai versi mereka masing-masing. Tentu saja saya tidak bisa mengendalikan mereka untuk tidak berbicara tentang saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun