Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adven I: Tips Menjaga Hati

28 November 2021   20:53 Diperbarui: 28 November 2021   21:00 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini segenap umat katolik memasuki masa adven 1. Advent pertama biasanya disimbolkan dengan lilin pengharapan. Saya sendiri mengikuti perayaan ekaristi minggu advent I di gereja katolik St. Yosef Dr Mansyur-Medan. 

Satu hal yang menarik sekaligus menjadi refleksi untuk saya selama pekan adven yang pertama ini adalah bagaimana saya berusaha untuk selalu menjaga hati agar tidak mabuk dengan hiruk pikuk dunia.

Melalui khotbah yang diperdengarkan hari ini saya dibantu untuk menyadari betapa berharganya saya bagi Tuhan. Diriku atau tubuhku sendiri adalah bait Allah. 

Hatiku menjadi istana termegahku untuk bertemu dengan Tuhanku,disana saya banyak melakukan perjumpaan melalui refleksi,melalui doa dan dalam keheningan.

Yah,dipelataran Tuhan saya tersadar,bagaimana mungkin Allah nyaman berdiam dihatiku kalau perilaku atau sikapku tidak menunjukkan kebaikan Allah. Adalah hal yang mustahil Allah dapat berdiam dalam hatiku jika hatiku dipenuhi oleh kebencian atau kejahatan lainnya.

Ternyata untuk selalu positif thinking itu susah ya teman-teman. Ternyata ada saatnya dimana saya merasa iri,cemburu, bahkan mengoreksi orang habis-habisan. Mengapa hal ini mudah saya laksanakan ? Karena mengoreksi itu tidak perlu Latihan,belajar dan tidak butuh waktu yang lama. 

Sementara kemampuan untuk melihat diri,mengenal diri itu tidak mudah juga ya teman-teman karena butuh waktu yang lama untuk bisa menerima diri apa-adanya.

Namun,hal itu tidaklah berguna. Rasa cemburu itu bisa menjadi baik ketika perasaan itu bisa memotivasi saya kearah yang lebih baik. Saya cemburu ketika oranglain bisa lebih dari saya,maka rasa cemburu itu saya buat untuk memotivasi saya agar saya bisa lebih baik dari diriku yang kemarin bukan lebih baik dari orang itu..

Teman-teman dalam refleksi yang singkat itu saya dibantu untuk bisa menerima apa yang menjadi realita kehidupanku. Merasa iri,cemburu,bahkan negative thinking terhadap orang lain adalah hal yang manusiawi yang kerap terjadi dalam kehidupan setiap harinya. 

Namun,saya disadarkan bahwa hal-hal inilah yang menjadi benih-benih kejahatan yang tumbuh dalam hati yang mengakibatkan saya tidak mampu menghargai apa yang ada pada diriku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun