Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Aku Dihadapkan dengan Pengalaman Masa Laluku, Begini Reaksiku!

13 September 2021   23:16 Diperbarui: 14 September 2021   08:29 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | sumber gambar: Pixabay from Pexels

Saya tidak sanggup membendung air mata lagi karena situasi itu pernah saya alami. Saya merasa terpukul dengan peristiwa yang sedang terjadi.

Saya berusaha untuk terlihat tegar meskipun hati saya sakit mendengarnya. Saya mencoba menanyakan berapa tunggakan yang harus dibayar dan kapan bisa dibayar.

Ketika saya mendengar nominal jumlah tunggakan yang harus dibayar, saya mencoba mengingat sisa uang yang saya miliki pada saat itu. Saya mencoba melirik isi dompetku yang tak seberapa dan saya melihat cukup untuk membayar uang sekolah anak itu.

Tanpa pikir panjang saya mengambil uang itu dan memberikannya kepada ibu itu. "Silakan bayar uang sekolah anak ibu dan jangan lupa untuk mengembalikan pada tanggal yang telah kita sepakati".

Ucapan terimakasih tak henti keluar dari mulut ibu itu hingga ia meninggalkan ruangan kelas saya. 

Setelah mereka meninggalkan ruangan saya, pengalaman masa laluku terkenang kembali. 

Saya asik menghadirkan seluruh peristiwa itu. Sambil berlinang air mata ,saya berkata dalam hati," Andaikan pada saat itu ,orangtuaku bertemu dengan orang yang baik mungkin saya dan adikku tidak akan dipulangkan dari sekolah dan bisa mengikuti pelajaran sebagaimana biasanya".

Duhh,,,saya menjadi kasihan melihat ibuku yang gigih berjuang untuk masa depanku. 

Ternyata, tanpa kusadari pengalaman ini yang membuatku cepat untuk terharu. Saya tidak sanggup melihat orang yang menjerit karena di halangi oleh perkara uang. 

Bukan hanya sekali ini, saya ditantang oleh pengalaman masa laluku. Teman-teman mahasiswa juga banyak yang mengalami kendala yang demikian. Tidak bisa magang atau ujian perkara uang kuliah belum dibayar, atau uang buku belum lunas,atau uang praktek. 

Saya pun tidak tahu dari mana sumber uang yang saya dapatkan sehingga saya bisa membantu mereka. Saya hanya ingin supaya tidak banyak orang yang mengalami pengalaman pahit yang saya rasakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun