Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Guru Itu Adalah Pekerjaan yang Menyenangkan

11 September 2021   09:20 Diperbarui: 11 September 2021   09:23 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam forum diskusi mahasiswa,seorang teman bertanya " Apa tips yang kamu gunakan selama mendampingi anak-anak di pedalaman ?". Mendampingi anak-anak di pedalaman adalah salah satu program kampus merdeka dimana saya adalah salah satu peserta yang ikut berkecimpung didalamnnya. Bulan ini menjadi bulan kedua bagi saya menjalani tugas saya sebagai guling (guru keliling) dalam program kampus mengajar.

Disatu sisi tugas ini tidak menarik karena serba terbatas. Namanya sekolah dikampung-kampung tentu saja perlatan,media yang digunakan serba sederhana. Kalau dikota mungkin sudah menggunakan proyektor atau white board ,dikampung masih tetap papan tulis htam dan kapur tulis. Selain itu juga buku-buku yang digunakan untuk belajar masih minim,ruangan yang masih sederhana dan ala kadarnya. 

Menjawab pertanyaan diatas, saya menyimpulkan jawaban saya menjadi dua kalimat yakni ,:

1. Saya tidak cinta anak tapi sayang anak

2. Tugasku bukanlah hanya mengajari namun memberi mereka keinginan untuk belajar.

Wah,sedikit bingung nih dengan jawaban saya. Tenang teman-teman saya akan menjelaskannya. Nah,pertama kali kalian harus tahu bahwa menjadi guru itu adalah pekerjaan yang menyenangkan. Menyenangkan bukan karena berkuasa atas diri orang lain,dihormati atau pun mendapatkan peluang yang banyak.  Bagi saya Menjadi guru itu adalah pekerjaan yang menyenangkan karena pada saat saya megajari orang lain pada saat itu juga saya belajar mengajari diriku. Aku tidak mengajari mereka semua yang kutahu tapi mengajari mereka tentang apa yang mereka tahu.

Dalam kegiatan mengajar " Saya tidak cinta anak tapi sayang anak". Mengapa ? Karena kalau saya cinta anak itu artinya saya hanya berusaha menarik simpatik anak-anak terhadap saya,apa saya yang lakukan hanya untuk menyenangkan hati mereka. So,kalau saya mengatakan saya cinta anak itu artinya pemberian diri saya tidak total terhadap tugas pengabdian saya. 

Saya lebih suka mengatakan bahwa "saya sayang anak ". Sayang artinya ada feedback dari kedua belah pihak. Saya tidak berjuang sendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata sayang artinya saya lebih wellcome menerima setiap anak yang dipercayakan kepada saya. Dengan kata sayang itu juga,jarak antara saya dengan mereka tidak terbatas. Kehadiranku bukan sebagai sosok guru yang ditakuti atau disegani melainkan menjadi seorang sahabat. Ketika saya dan anak-anak menjadi sahabat maka situasi belajar pun lebih bersemangat lebih terbuka dan lebih leluasa. Keberanian anak-anak untuk bertanya semakin ampuh. Maka pada saat itu juga,ketika saya menginginkan yang terbaik untuk diriku begitu jugalah saya menginginkan yang terbaik untuk mereka.

Kemudian, tugasku bukanlah hanya mengajari namun memberi mereka keinginan untuk belajar. Tugas seorang guru tidak lagi hanya mengajari anak tapi bagaimana saya memberikan suasana yang aman dan menarik untuk belajar. Ruangan kelas tidak paku matidigunakan untuk ruangan belajar. Saya sendiri lebih senang membawa anak-anak belajar di alam. Hal ini saya lakukan supaya anak-anak lebih paham tentang apa yang mereka tahu selama ini. Menguji kemampuan mereka dengan benda-benda yang kongkrit adalah salah satu cara belajar yang menarik. Hal ini juga membantu anak untuk melatih kemampuan berpikir dan mengingat.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun