Mohon tunggu...
Tigor Robert
Tigor Robert Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya Sebagian Kecil

Suka Coffee Lemon Mocktail

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fajar dan Asa (1)

26 Oktober 2021   00:35 Diperbarui: 26 Oktober 2021   01:20 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi berganti malam, malam berganti pagi selalu saja begini, kata seorang pemuda itu. pemuda itu hari demi hari dihantui perasaan takut dan gagal terhadap cinta kepada seseorang. 

Fajar, begitulah panggilannya. dia adalah seorang pemuda biasa yang tinggal di salah satu kota tua. seorang pemuda yang sedang menempuh pendidikan jurusan sastra di salah satu kampus ternama di daerahnya. begitulah latar belakang singkat dari pemuda itu.

Malam itu, di teras rumahnya fajar sedang duduk seorang diri sambil menikmati teh dan roti bakar yang dibuatnya di dapur tadi. seteguk demi seteguk teh tersebut diminumnya. fajar di tempat itu teringat kembali kenangan dengan seseorang yang sangat di sukainya pada waktu dia menempuh pendidikan di SMA. 

Tahun 2016, tepatnya kelas satu SMA kala itu di suatu kelas, fajar sedang duduk di bangku paling belakang. kita tau bahwa fajar bukanlah seorang murid yang rajin dan tidak juga pintar-pintar amat, tetapi fajar memahami setiap pelajaran yang disampaikan oleh guru. pada waktu itu di pelajaran bahasa indonesia, murid-murid yang sedang fokus dengan pelajaran, tetapi tidak bagi fajar, saat itu fokus fajar teralihkan kepada salah satu siswi di kelas itu. dia duduk di sebelah kiri barisan kedua dari depan. siswi tersebut sangatlah cantik, rajin dan dia selalu masuk 5 besar di kelasnya, siswi itu bernama Della. 

Seketika mata fajar tidak pernah teralihkan kepada siswi itu, dia jatuh cinta pada pandangan pertama.

Salah satu temannya yang duduk di sebelahnya menegur fajar yang sedang asik melihat siswi di kelas itu. 'jar, lu lagi ngapain sih,' tanya temannya. 'ah nggakpapa, sampai mana tadi ibu jelaskan materinya,' kata Fajar.

Bel berbunyi, artinya pelajaran sekolah telah berakhir. siswa-siswi mulai meninggalkan kelas, saat itu fajar ingin mengajak berkenalan kepada siswi tersebut, tetapi pada saat mau mengajak berkenalan, Fajar melihat della sedang mengangkat teleponnya dan saat itu juga Della meninggalkan kelas dan berlari dengan terburu-buru. Melihat itu Fajar mengejar Della dan alangkah terkejutnya fajar melihat Della bertemu dengan seorang pemuda di gerbang sekolah. pemuda tersebut nampaknya sudah lama menunggunya di gerbang sekolah. Pemuda tersebut terlihat seperti seorang anak kuliahan, seketika pemuda tersebut memegang tangan Della dan membawa Della ke mobilnya. 

"Hujan punya alasan kenapa ia jatuh, tapi aku tidak punya alasan mengapa hatiku jatuh kepada kamu".

Rintik demi rintik hujan mulai turun pada saat itu, hujan tersebut mulai membasahi tubuh Fajar yang sedang melihat cinta pertamanya dijemput oleh orang lain. hujan mulai deras dan hujan tersebut menutupi kesedihan yang ada di hati fajar, air mata mulai gugur dari kelopak matanya hingga jatuh ke pipi dan fajar tidak mengucapkan satupun kata saat itu. 

Semenjak hari itu, Fajar tidak ingin mengenal cinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun