Mohon tunggu...
tigor munthe
tigor munthe Mohon Tunggu... Jurnalis -

Nasoadongsuraton

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik "Bubar" Ala Prabowo

24 Maret 2018   15:01 Diperbarui: 24 Maret 2018   15:23 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto (foto : cnnindonesia.com)

Prabowo sukses membuat dirinya makin populer setelah menyampaikan orasi politik yang salah satu narasinya soal Indonesia akan bubar 2030.

Hanya mengutip sebuah novel fiksi yang isinya belum dibaca banyak orang, reaksi banyak orang yang beragam itu kemudian berjumpalitan terutama di dunia media sosial (medsos) kita.

Resoundingnya beragam, ada yang tertawa, menyindir, memaki, menghujat hingga menilainya secara hati-hati dan kritis. Medsos dipenuhi ujaran, narasi dan foto yang juga mewakili respons atas orasi politik Ketua Umum Gerindra itu.

Tak kurang sejumlah tokoh nasional pun ikut nimbrung memberikan reaksi, komentar dan pandangan di ragam platform media kita. Seorang Jenderal Gatot Nurmantyo pun ikut arak-arakan memberikan penilaian.

Mantan Panglima TNI bahkan cenderung bersikap linier dengan orasi politik Prabowo, tentu dengan rasionalisasi argumentasi, melihat kondisi negara dan bangsa saat ini dari angle politik bersangkutan yang memang berniat ikut dalam Pilpres 2019.

Prabowo melemparkan isu yang memantik ragam respons itu, apakah sebuah kebetulan? Hampir pasti tidak. Video sengaja diunggah dimana Prabowo pidato menyampaikan sintesis politisnya jelang Pileg dan Pilpres 2019. Dan dia sengaja memilih sebuah topik yang sensitif dan mudah memantik reaksi publik secara luas.

Tentu isu yang dilempar itu bakal dicover oleh argumentasi memadai, yang sudah pasti disiapkan sebelumnya. Frasa Indonesia Bubar 2030, selain sensitif dan seksi secara politis guna mendongkrak serta merefresh popularitas, tapi juga menghentak nalar dan kesadaran publik.

Publik seakan diusik dengan sebuah lontaran, tema atau citra yang pesimistis dari seorang tokoh sentral satu parpol yang kini menjadi oposan pemerintah. Dan itu hadir saat masyarakat tengah ditaburi desain konstruksi produktif pemerintah di bawah Presiden Jokowi, lewat jargonnya kerja, kerja dan kerja.

Ada skema aliran arus balik dari muatan orasi politik Prabowo, di kala banyak pihak mengacungi jempol buat kerja Jokowi, yang sejauh ini masih menjadi kontestan sengit Prabowo, dengan menyebut Indonesia akan bubar 2030.

Seakan apa yang dikerjakan oleh Jokowi selama ini, yang banyak diapresiasi banyak pihak dan juga tingkat kepuasan publik atas kinerjanya menyentuh kisaran 70 persen, tak ada artinya sama sekali.

Menyebut negara akan bubar, seakan mereduksi semua produksi ekonomi, politik, budaya, dsb di tangan Jokowi. Dan memang narasi bubar itu lekas, cepat dan masif masuk ke ruang nalar sadar publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun