Dampak asusila itu, korban menjadi pemurung, suka menyendiri di kamar, malas makan, takut sekolah dan takut melihat wajah sang guru.
Korban akhirnya tak lagi sekolah. Menunggu tahun ajaran baru, pindah ke sekolah lain. Karena dia tak mau lagi kembali ke sekolah dimana wali kelas melakukan kekerasan seksual terhadapnya.
Betapa fatal, ketika sekolah tak memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak didik. Betapa menyakitkan, ketika sekolah tak melahirkan ruang bebas kreasi, imajinasi, dan interaksi mumpuni dan manusiawi.
Jika sudah begini, bukan kah sekolah dan kelas telah berubah menjadi predator bagi anak didik?#nasoadongsuraton
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!