Mohon tunggu...
Tigaris Alifandi
Tigaris Alifandi Mohon Tunggu... Teknisi - Karyawan BUMN

Kuli penikmat ketenangan. Membaca dan menulis ditengah padatnya pekerjaan | Blog : https://tigarisme.com/ | Surel : tigarboker@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

BTP, Antara Pantas dan Usrek

21 November 2019   14:53 Diperbarui: 21 November 2019   15:13 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Penting bagi sebuah perusahaan menjaga ketenangan guna mencapai kesuksesan. Tulis beliau, semoga tidak banyak usrek dalam pemerintahan. Agar ekonomi bisa segera bangkit. Perusahaan juga butuh ketenangan agar fokus bekerja. 

Diksi usrek yang dihubungkan dengan stabilitas ekonomi tentu menarik untuk ditelisik lebih jauh. Hal ini juga mengingatkan saya akan tulisan Yuval Noah Harari dalam bukunya, Sapiens, yang monumental itu.

Yuval Noah Harari menuliskan bahwa terdapat dua macam sistem khaotik. Khaos tingkat pertama adalah khaos yang tidak bereaksi terhadap prediksi-prediksi mengenainya. Cuaca adalah sistem khaotik tingkat satu.

Khaos tingkat dua adalah khaos yang bereaksi terhadap prediksi-prediksi yang dibangun terhadapnya , oleh karena itu tak akan pernah bisa diprediksi dengan akurat. Pasar misalnya. 

Jika kita membangun sebuah program komputer yang mampu memprediksi harga minyak dengan akurasi 100%, lalu memprediksikan bahwa harga minyak naik esok hari sebesar 10 USD, maka pasar akan langsung bereaksi terhadap prediksi saat itu juga. Banyak yang akan berspekulasi dan harga minyak akan naik saat itu juga, namun kondisi besok belum tentu sesuai dengan prediksi program nirsalah tersebut. Belum tentu besok harga minyak naik 10 USD seperti yang dikatakan program komputer nirsalah itu.

Ekonomi tidak melulu dipengaruhi aspek teknis. Seringkali aspek non-teknis macam psikologis pelaku ekonomi dan situasi politik negara mempengaruhi keadaan ekonomi secara signifikan.

Mungkin kasus anjloknya saham Tesla bisa menjadi bukti sahih. Dalam sepekan pada September 2018, saham Tesla susut hingga 11%. Selain karena kabar pengunduran direksi juga didorong sentimen negatif akibat video CEO Tesla Elon Musk yang mengisap ganja di acara podcast Joe Regan.

Awal 2019 sendiri sempat dihebohkan dengan perseteruan Elon Musk dengan pengawas pasar modal AS (SEC). Cuitan Elon Musk di Twitter mengenai Tesla bahkan sempat membuat saham Tesla anjlok pada harga terendah selama 5 bulan.

Suka tidak suka, kehebohan banyak mempengaruhi ekonomi memang. Kehebohan semacam gambling, bisa jadi membuat ekonomi meroket seketika atau bahkan menghancurkannya dalam sekejap mata.

Spekulasi merapatnya BTP ke Pertamina pasti heboh sejak awal. Belum pasti diangkat saja heboh. Ditambah dengan penolakan dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina terhadap sosok BTP. Perkara ini jadi lebih heboh.

Spekulasi kedua masih belum heboh. BTP juga disebut-sebut akan menduduki kursi pimpinan PLN. Seperti yang dikatakan Arya Sinulingga, staf khusus Menteri BUMN. Kita tunggu saja, spekulasi kedua ini kapan hebohnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun