Mohon tunggu...
Tigaris Alifandi
Tigaris Alifandi Mohon Tunggu... Teknisi - Karyawan BUMN

Kuli penikmat ketenangan. Membaca dan menulis ditengah padatnya pekerjaan | Blog : https://tigarisme.com/ | Surel : tigarboker@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ada Apa dengan Real Madrid Musim Ini?

25 Maret 2018   15:34 Diperbarui: 25 Maret 2018   15:43 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengejutkan. Itulah kata-kata yang menggambarkan performa Madrid musim ini. Sekarang terdampar di peringkat ketiga La Liga,kalah dari Leganes di perempat final Copa del Rey,namun masih melaju mulus di UCL. Ya, performa Madrid angin-anginan musim ini setelah meraih gelar La Liga dan mempertahankan trofi si kuping besar musim lalu. Banyak yang berspekulasi tentang terjun bebasnya prestasi Los Blancos. Dari salahnya strategi transfer, Taktik Zidane yang dianggap monoton, hingga skuat Los Galacticos yang dirasa sudah tidak haus gelar sebab pencapaian mereka yang fantastis beberapa musim ke belakang. Saya akan coba mengulas mengenai Ada apa dengan Madrid di musim ini secara lengkap dari berbagai sudut pandang.

1) Kedalaman Skuad

Bisa dibilang Madrid beberapa musim ke belakang sangat "aneh" dalam strategi transfer.Mereka yang biasanya jor-joran di bursa transfer malah adem ayem dan memilih merekrut pemain muda dari klub lain ataupun dari akademi sendiri. Malah rival mereka Barcelona yang sekarang royal di bursa transfer.

Strategi transfer Madrid tersebut berdampak pada kedalaman skuad yang mereka miliki. Musim ini mereka menjual Pepe dan Morata, serta meminjamkan James ke Bayern Muenchen. Ketiganya memang bukan pilihan utama Zidane musim lalu, tapi keberadaan mereka di bangku cadangan sangat berharga sebagai pelapis yang sepadan bagi tim inti jika ada pemain yang absen.

Tapi pada musim ini, Madrid punya deretan pemain muda di bangku cadangan, yang belum memiliki jam terbang tinggi serta masih belum mampu tampil konsisten dalam level tertinggi. Padahal, Madrid bermain di tiga kompetisi bergengsi sekaligus plus Piala Dunia antar Klub di akhir tahun. Dan musim ini hal tersebut sangat terasa. Mayoral sebagai pelapis Benzema dan Ronaldo,Hakimi dan Vallejo di belakang, Ceballos di tengah,mereka semua jelas sangat beda kualitasnya dengan Pepe, James, dan Morata. Alhasil, jika banyak pilar yang absen permainan Madrid menurun dikarenakan kualitas pelapis yang jauh dengan pemain inti.

Di bursa transfer Januari pun Madrid tidak bergerak.Tampaknya bisa jadi musim ini manajemen hanya menargetkan berlari sejauhnya di UCL setelah sangat sulit juara di La Liga. Bursa transfer musim panas mendatang yang juga bertepatan dengan Piala Dunia,menjadi waktu yang tepat bagi Madrid untuk "cuci gudang" pemain. Saya yakin Madrid akan memboyong pemain yang bersinar di Piala Dunia ke Santiago Barnabeu, seperti Ozil dan Khedira di 2010 serta James Rodriguez di 2014.Manajemen pasti juga akan menjual pemain yang dianggap menurun dan minim kontribusi dengan superstar muda yang lebih berkelas. 

2) Taktik Zidane

Secara umum era kepelatihan Zidane di Madrid tidak memiliki ciri permainan khusus. Dia cenderung membebaskan pemainnya berkreasi di lapangan. Namun, Zidane musim ini cenderung memerintahkan pemainnya untuk selalu "push" tim lawan dengan pressing tinggi dan High Defensive Line. Lalu jika sudah unggul, Madrid cenderung bermain hati-hati sembari tetap menguasai bola dan menciptakan gol tambahan. Dengan taktik itu,Madrid kesulitan jika menghadapi tim yang sabar menjaga pertahanan dan berorientasi serangan balik.

Apalagi pemain depan Madrid kurang efektif dalam mengonversi peluang menjadi gol. Strategi high pressing yang diterapkan berdampak pada less compactness antar lini. Banyak ruang kosong antar lini yang bisa dimanfaatkan lawan. Apalagi ketika kedua fullback sangat agresif membantu penyerangan, lini belakang Madrid sangat keropos. Sebenarnya permainan agresif dan menyerang yang diusung Zidane sudah cukup bagus, meskipun ada banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. 

3) Keberuntungan

Musim lalu setidaknya kurang lebih 6 pertandingan Madrid di La Liga yang kemenangannya ditentukan pada 10 menit terakhir. Aktor pembeda di akhir pertandingan biasanya sang kapten Sergio Ramos lewat situasi bola mati ataupun Isco.Namun,musim ini keberuntungan itu tidak berlanjut. Madrid malah seringkali diimbangi lawan menjelang akhir pertandingan,itu karena fisik mereka yang terkuras akibat permainan agresif yang diperagakan. Ditambah lagi mandulnya lini depan yang diemban Benzema, meskipun Ronaldo selalu mem-back up dengan sumbangsih golnya, itu belum cukup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun