Mohon tunggu...
Tiffany AuliaFauziah
Tiffany AuliaFauziah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Psikologi

I like cat and psychological things

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Pencegahan Pelecehan dan Kekerasan Seksual di Kelurahan Cihaurgeulis oleh Mahasiswa KKN UPI 2022

10 Agustus 2022   23:27 Diperbarui: 10 Agustus 2022   23:34 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecamatan Cibeunying Kaler ― Sabtu (30/07/2022) pukul 09.00 WIB mahasiswa KKN UPI Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung telah melaksanakan sosialisasi mengenai Pencegahan Pelecehan dan Kekerasan Seksual pada warga RW 006 di Kelurahan Cihaurgeulis. Pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual merupakan salah satu program dari tema Desa Ramah Perempuan, salah satu bentuk penerapan SDG. Sosialisasi diberikan kepada anak, remaja, hingga ibu-ibu. Sosialisasi diadakan sebagai langkah preventif terhadap kekerasan seksual, khususnya pada anak perempuan mengingat kekerasan seksual marak terjadi di masyarakat.

Berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan pada tahun 2021, ditemukan bahwa sepanjang tahun 2020 telah terjadi 954 kasus Kekerasan Terhadap Anak Perempuan (KTAP). Kekerasan seksual menempati posisi kedua setelah kekerasan fisik. Bentuk kekerasan seksual yang dialami korban yaitu pelecehan seksual, inses, perkosaan, pencabulan, kekerasan berbasis gender siber, dan kekerasan seksual lain (Komnas Perempuan, 2021). Jumlah kasus tersebut merupakan kasus yang dilaporkan, hal itu belum termasuk dengan kasus kekerasan seksual yang memilih untuk tidak dilaporkan. Untuk itu, dibutuhkan gerakan pencegahan agar anak-anak dapat mengenali bagian-bagian tubuhnya yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh dan jenis-jenis kekerasan seksual.

Sosialisasi diawali dengan memberikan informasi terkait bagian tubuh mana saja yang boleh dipegang dan yang tidak boleh dipegang. Selain itu, dalam menjelaskan, para mahasiswa menggunakan bahasa ilmiah untuk menghindari perasaan kurang nyaman dan stigma tabu pada masyarakat. Kemudian, materi dalam sosialisasi juga mencakup tentang sexual grooming dan bentuk-bentuk kekerasan seksual seperti apa. Untuk menambah pemahaman bagi masyarakat yang mengikuti sosialisasi, kedua mahasiswa‒Zulfa dan Tiffany Aulia, membagikan modul pencegahan kekerasan dan pelcehan seksual selepas acara berlangsung. Pembagian modul dilakukan secara daring yaitu melalui file pdf yang dibagikan melalui chat WhatsApp.

“Modul ini diberikan supaya para orang tua dapat mengetahui apa saja jenis kekerasan seksual yang rawan menimpa anak dan bagaimana peran orang tua dalam mencegah hal tersebut terjadi,” Ujar Tiffany, salah satu mahasiswa yang menjadi pemateri sosialisasi. Mendengar penuturan dari Tiffany, Zulfa pun turut menimpali, “Benar. Kekerasan zaman sekarang mengerikan, terutama grooming.”

Sosialisasi mendapatkan respons baik dari masyarakat, meskipun pada awalnya beberapa di antaranya sedikit terkejut dengan materi yang diberikan. Antusiasme terlihat pada masyarakat, khususnya para ibu yang mendampingi anak-anak mereka. Para ibu mencatat, memotret PPT yang mencakup materi, bahkan bertanya pada saat sosialisasi berlangsung.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena materi yang diberikan sangat dibutuhkan anak-anak zaman sekarang karena pelecehan dan kekerasan marak terjadi pada anak. Saya harap kegiatan ini dapat berlanjut.” Ungkap Ibu Kusriatun‒salah satu warga RW 06 dari Kelurahan Cihaurgeulis yang hadir pada saat sosialisasi, Sabtu (30/07/2022).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun