Mohon tunggu...
Dedik Antika S
Dedik Antika S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik STIA LAN Jakarta

Program Studi Administrasi Pembangunan Negara, Konsentrasi Analisis Kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Darurat Kekerasan Seksual dan Apa Solusinya?

7 Oktober 2022   00:53 Diperbarui: 7 Oktober 2022   00:59 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin maraknya berita tentang kekerasan seksual yang dialami oleh perempuan. Perempuan masih saja dipandang lemah. Ada yang beranggapan bahwa laki-laki lebih dipandang kuat daripada perempuan jika dilihat dari fisiknya. Banyak orang yang memandang perempuan itu bisa dikuasai, dieksploitasi dan bahkan bisa diperbudak oleh kaum laki-laki. 

Di era modern saat ini banyak terjadinya kejahatan apalagi yang berhubungan dengan seksualitas. Di setiap kasus kekerasan seksual, di berbagai berita yang beredar lebih banyak wanita yang menjadi korbannya. 

Tegnologi juga bisa menjadi penyebab atau pengaruhnya terhadap perilaku kekerasan seksual, dan bahkan teknologi yang seharusnya bisa bermanfaat bagi sumber pengetahuan pendidikan, justru bisa menjadi media utama untuk melakukan kekerasan seksual, seperti di media sosial dan situs-situs yang banyak pornografinya. 

Kekerasan seksual bisa meliputi pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam rumah tangga, pemaksaan hubungan seksual dalam rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan tertentu. Kekerasan seksual menunjuk kepada setiap aktivitas seksual yang bentuknya dapat berupa penyerangan atau tanpa penyerangan. 

Kategori penyerangan, menimbulkan penderitaan berupa cedera fisik, kategori kekerasan seksual tanpa penyerangan menderita trauma emosional. Adapun macam-macam kekerasan seksual, seperti dirayu, dipaksa, dipeluk, dipaksa onani, oral seks, anal seks, bahkan lebih parahnya sampai diperkosa.  Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Nagan Raya Meningkat

Penyebab Terjadinya Kekerasan Seksual Pada Perempuan Ditinjau dari Pihak Laki-laki dan Perempuan

Laki-laki beranggapan bahwa kekuasaan dan kekerasan merupakan suatu bentuk yang dilakukan untuk mengendalikan orang lain. Terdapat tiga faktor yang merupakan cara laki-laki dalam menunjukan kekuasannya yang menyebabkan terjadinya kekerasan seksual terhadap perempuan, yaitu pertama, Kekuasaan patriarki menjadi penyebab utama dibalik kasus diskriminasi atau kekerasan terhadap perempuan. Dalam budaya patriarki, terjadinya kesenjangan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan. 

Kedua, yaitu adanya hak-hak istimewa yang dimiliki oleh laki-laki. Hak istimewa tersebut dapat berupa pengambilan suatu keputusan yang didominasi oleh kaum laki-laki dan kaum perempuan yang hanya bisa mengikuti tanpa memberikan pendapat pribadinya dan adanya suatu penolakan dari sebuah keputusan, karena sebagian laki-laki menganggap bahwa keputusan yang diambil tersebut berdasarkan logika bukan perasaan. 

Ketiga, yaitu sikap permisif atau memperbolehkan yang merupakan tindakan apa pun yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan yang dianggap sebagai sesuatu yang biasa dalam masyarakat. Dalam hal tersebut, biasanya perempuan lebih sering dimanfaatkan oleh kaum laki-laki untuk mendapatkan hasrat dan tujuan, misalnya seperti perdagangan perempuan dan banyaknya kasus pelacuran. Kasus Kekerasan Seksual di Indonesia

Penyebab Perempuan Korban Kekerasan Seksual Tidak Melapor ke Pihak Berwajib

Masih banyak korban kekerasan seksual yang tidak berani menceritakan kejadian kekerasan seksual yang dialaminya, apalagi berani mendatangi lembaga pelayanan untuk meminta pertolongan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun