Mohon tunggu...
Kurnia Nasir
Kurnia Nasir Mohon Tunggu... Musisi - musikus jalanan

musikus jalanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permusuhan yang Tak Perlu

11 Februari 2023   18:51 Diperbarui: 11 Februari 2023   19:04 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 Satu decade ini kita memang berhadapan dengan era baru dalam mempengaruhi orang, entah dalam politik, dalam hal kesehatan, dalam hal sosial kemasyarakatan sampai pada agama dan keyakinan. Era baru ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi sehingga informasi bisa diterima orang dengan mudah, di sisi lain dia juga bisa menyebarkan informasi dengan mudah pula.

Tidak adanya gatekeeper (penjaga gawang) informasi seperti di media-media mainstream yang mensyaratkan beberapa hal sebelum satu informasi tersaji, membuat banyak informasi bergulir dan berkembang dengan liar. Bahkan beberapa pihak menggunakannya dengan sembrono bahkan memecah belah bangsa.

Kita bisa melihat fenomena ini saat kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang menyisakan trauma di beberapa pihak. Selain itu Pilkada Jakarta dua tahun sebelumnya yaitu 2017 juga sama, malah lebih parah.

Partai-partai secara sadar menggunakan politik identitas untuk menjaring suara. Pada saat pilkada Jakarta, politik indentitas secara liar disebarkan melalui banyak lini, termasuk masjid yang seharusnya bebas dari persoalan politik dan kekuasaan. Namun kita tahu semua, hal itu terjadi pada masa itu.

Akibatnya sungguh parah. Mereka saling menghujat , membenci konstastan lain yang beragama berbeda. Mereka juga menyerang para pendukungnya dan menyebut dengan istilah tertentu. Ini berkembang sejak sebelum kampanye dan menjelang Pilkada Jakarta 2017.

Lebih sedih adalah ketika kita mendapati cara yang sama juga terjadi saat Pilpres 2019. Saling menyerang dan membenci satu sama lain. Malah saling fitnah, padahal mereka pada keyakinan yang sama. Permusuhan dan argumentasi tanpa naluri kebangsaan mengisi banyak timeline di medsos sehingga permusuhan itu seakan abadi, bahkan sampai sekarang. Politisasi identitas dan agama kerap menjadi pengeruh dari suasana perlombaan menjadi peperangan.

Karena itulah, di tahun politik ini menuju 2024, kita harus mengubah mindset kita terhadap konstestasi politik yang sejatinya hanya meraih kekuasaan untuk lima tahun mendatang. Kontestasi politik seharusnya tidak membuat permusuhan abadi yang tak perlu, namun seharusnya berlomba untuk mencari cara terbaik untuk kesejahteraan masyarakat dalam program-programnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun