Seorang akademisi Australia pernah mengatakan bahwa beberapa negara di Asia punya beragam suku bangsa yang mampu hidup berdampingan dengan baik.Â
Diantara negara-negara itu, menurut akademisi itu Indonesialah yang layak menjadi contoh bagi negara lain soal kehidupan toleransi. Indonesia punya keragaman melampaui negara lain, baik dari suku bangsa, adat budaya, dan bahasa.Â
Juga georafis dari Sabang sampai Merauke yang membuat banyak hal dimiliki oleh Indonesia, bukan saja soal vegetasi dan kekayaan alam, tapi juga soal inovasi tradisional yang dilakukan oleh masyarakat nusantara. Kita bisa contohkan di sini semisal perahu phinisi, dan beberapa rumah dan pasar yang memakai air sebagai dasar kehidupan.
Profil negara Malaysia memang paling mirip Indonesia. Di sana hidup bermacam suku bangsa seperti Melayu, negroid dan beberapa imigran yang datang ke Malaysia jauh sebelum negara itu merdeka, seperti India, China sampai Eropa. Â Namun, Indonesia tetap lebih beragam karena jumlah suku bangsa di Indonesia bisa mencapai 1.340 suku (data BPS 2010)
Yang mencengangkan dan mungkin membuat akademisi itu kagum adalah cara Indonesia mengelola keragaman itu sehingga bisa satu menjadi sebuah negara.Â
Keragaman itu akhirnya menjadi pondasi kuat sekaligus perekat bagi bangsa ini untuk mengarungi tantangan sebagai bangsa. Beberapa riak kecil memang muncul tetapi segera bisa diatasi oleh bangsa ini.
Sebenarnya riak itu tidak sekadar buih kecil tetapi pernah cukup mengganggu. Gangguan itu berlangsung di dunia nyata maupun maya. Beberapa tahun terakhir ini, keriuhan soal toleransi terjadi di dunia maya.Â
Keriuhan ini bisa ditegorikan sebagai gangguan. Sasarannya adalah perbedaan keyakinan antar umat di Indonesia. Ini sempat menjadi sedikit gangguan bagi bangsa yang sebenarnya sudah bersatu ini.
Dari ribuan suku bangsa dan berbeda adat istiadat, Indonesia memang amat kaya dengan keyakinan. Ada  enam agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia yaitu Islam, Kristen Protestan , Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu.Â
Juga puluhan bahkan ratusan aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini bisa dilihat dari kepercayaan Kejawen atau Sunda Wiwitan dan lainnya.