Mohon tunggu...
Tiara Safitri
Tiara Safitri Mohon Tunggu... Freelancer - Let your smile change the world, but don't let the world change your smile.

Teruslah Berkarya Tanpa Henti ! Dream as high the skies ! If you fall, you will fall among the stars .

Selanjutnya

Tutup

Financial

Benarkah Harga Makanan Favorite Orang Indonesia Diperkirakan Akan Naik?

10 Agustus 2022   22:23 Diperbarui: 10 Agustus 2022   22:35 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Mungkin, kalian pasti sudah bisa menebak makanan apa yang menjadi favorite orang Indonesia bahkan dari semua kalangan umur, dan makanan ini juga sangat praktis untuk dibawa kemana saja dan cara memasaknya juga sangat mudah. Makanan ini adalah Mi Instan, siapa sangka mi instan yang sedari dulu bahkan dari tahun ke tahun telah menjadi makanan favorite orang Indonesia karna bisa di bilang dengan harga yang cukup terjangkau sehingga banyak peminat yang selalu membelinya, seketika muncul isu yang mengatakan bahwa adanya perkiraan harga mi instan yang akan melonjak naik menjadi 3 kali lipat dari harga aslinya. Waaahhh, bagaimana tanggapan kalian jika hal itu akan benaran terjadi. Apakah mi instan juga akan langkah nantinya seperti pada saat minyak goreng yang sangat langkah untuk dicari sehingga harga minyak goreng pada saat itu pun naik hingga 2 kali lipat dari harga aslinya.

Jika hal itu benaran terjadi nantinya, maka bukan dari kalangan ibu-ibu saja yang menjerit seperti halnya pada saat minyak goreng naik, bahan-bahan pokok lainnya yang juga naik, bahkan gas LPG dan listrik yang juga naik. Tetapi dari berbagai semua kalangan, karna mi instan merupakan makanan pengganti nasi. Coba bayangkan jika ada orang yang uangnya tidak cukup untuk membeli makanan yang mewah atau mahal atau contohnya seperti mahasiswa yang sedang merantau sekolah atau kuliah atau kerja. Mereka yang mungkin sudah terbiasa membeli dengan harga yang cukup terjangkau, malah seketika harus membeli dengan harga yang menguras kantong.

Perkiraan naiknya harga mi instan berawal dari tingginya harga gandum. Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa harga mi instan akan berpotensi naik menjadi 3 kali lipat, hal ini dikarenankan tingginya harga gandum dunia yang disebabkan perang antara Rusia dengan Ukraina. Mentan Syahrul pun mengatakan bahwa memang benar bahwa keadaan pangan di Indonesia ini tidak baik-baik saja, sehingga banyaknya tantangan yang muncul terus menerus sehingga akan mempengaruhi kondisi di sektor pangan. Mentan Syahrul pun mengatakan setelah adanya turbulensi yang terjadi di dunia akibat serangan Covid-19, dunia juga harus masih menghadapi kondisi perubahan iklim global yang mengakibatkan terjadinya perubahan cuaca yang tidak menentu sehingga telah mempengaruhi sektor pangan.

Namun tidak hanya itu saja, perperangan yang telah terjadi antara Rusia dengan Ukraina juga telah mempengaruhi harga gandum dan pupuk dikarenakan kedua negara tersebut menjadi salah satu lumbung gandum dan pupuk terbesar di dunia. Dia pun mengatakan "pada saat ini terdapat ada 180 juta ton gandum di Ukraina tidak bisa keluar dari negara tersebut. Hal ini pun tidak dapat di pungkiri, karena berdasarkan data yang dimilikinya, Mentan Syahrul mengungkapkan ada 13 juta orang dunia telah menghadapi ancaman kelaparan dan sebanyak 62 Negara tengah menuju kondisi krisis pangan yang disebabkan oleh kondisi-kondisi yang menekan sektor pangan tersebut.

Namun berbeda pula dengan pembisnis Bos Indofood yang telah membantah kabar prihal harga mi instan yang akan melonjak naik menjadi 3 kali lipat. Menurut Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Franciscus Welirang mengatakan bahwa komponen dalam pembuatan mi instan yang berasal dari tepung terigu tidak hanya 100 persen berasal dari bahan baku gandum saja, maka menurutnya hal tersebut tidak akan mempengaruhi kenaikan harga pada mi instan. Untuk komponen terigu yang akan dipakai tidaklah banyak. Bukan hanya itu saja, Bos Indofood ini pun memberikan contoh, "pada saat naiknya harga cabai, apakah harga mi instan ikut naik juga dan pada saat minyak goreng langkah dan harganya juga naik, apakah harga mi instan juga ikut naik. Padahal dalam proses pembuatannya ada cabai dan minyak goreng, tetapi pada saat itu tentunya mi instan tidak ikut naik harganya, jadinya memang tidak terlalu berdampak" ungkap franciscus. Franciscus selain menjabat sebagai direktur Indofood, Franciscus juga telah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) mengaku bahwa sejauh ini masih belum ada anggotanya yang mengeluhkan tersendatnya distribusi gandum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun