Mohon tunggu...
Tiara Rismawanti
Tiara Rismawanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB’58

Leaving a bit of sparkle everywhere I go

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kilasan di Balik Pendidikan Jarak Jauh

12 Juli 2021   16:37 Diperbarui: 13 Juli 2021   06:32 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti apa yang kita ketahui pada tanggal 2 Maret 2020  tepat untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan kasus Covid-19 mulai memasuki Indonesia. Lembaga-lembaga yang ada mau tak mau harus cepat beradaptasi dengan keadaan, begitu pun apa yang terjadi pada lembaga pendidikan. Semakin melonjaknya  kasus ini mau tak mau pemerintah memutuskan untuk melakukan lockdown pada beberapa wilayah, sehingga pembelajaran jarak jauh pun terpaksa diterapkan. Situasi ini sendiri memberikan tantangan baru terutama pada dunia pendidikan dalam upaya menggunakan dan mengembangkan teknologi agar pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik walaupun secara virtual atau daring. Tetapi  nyatanya pembelajaran jauh pun tak semudah mengedipkan mata, begitu banyak tantangan yang terjadi baik dari segi pengajar maupun yang diajar.

Pembelajaran Jarak Jauh Efesien Atau Justru Inifisen?

Pada dasarnya pembelajaran jarak jauh (distance education) ialah pendidikan yang diajarkan secara jauh tanpa adanya kontak fisik secara langsung dimana pengajar dan murid berada dalam lokasi yang berbeda. Secara pengolahan PJJ dapat dikatakan efesien apabila secara konsep dan aspek dilakukan dengan langkah yang tepat, namun siapa sangka justru hal tersebut kadang bisa saja tidak terwujud dikarenakan keterbatasan yang ada atau terlebih lagi terjadi human eror. Menurut Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudriistek), Nadiem Makarim mengatakan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak lagi efisien dan menimbulkan beberapa masalah. Pasalnya, orang tua harus membimbing anak ditengah kesibukannya bekerja sehingga membuat rasa  stress pun timbul. Terlebih lagi keterbatasan  dalam hal kuota  internet semakin membuat kegiatan PJJ ini kian kurang tepat secara aspek. Dapat kamu bayangkan sodara serta sodari kita  yang berada di lokasi terpencil, dimana  mungkin akses internet kurang memadai yang membuat upaya mereka jauh lebih keras untuk mengikuti pembelajaran via virtual ini.

Dibalik Tersisihnya Para Murid di Sekolah

Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal di kehidupan manusia, salah satunya bidang pendidikan. Sebab, proses belajar-mengajar dilakukan secara jarak jauh. Mendikbud Nadiem Makarim khawatir angka pernikahan dini di jenjang siswa akan meningkat, bila belajar tatap muka di sekolah tidak dibuka. Sama halnya dengan ini pengakuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dijalankan selama pandemi Covid-19 menjadi pemicu siswa berhenti sekolah. Banyak anak-anak yang tak sungkan mengaku di media sosial lebih memilih nikah muda dikarenakan stress yang tak berujung akibat tugas menumpuk namun tak ada satu pun pembelajaran yang menyerap di otak. Selain aksiden nikah muda  yang melonjak, kasus putus sekolah pun tak bisa dipungkiri. Banyak remaja yang tak sungkan memilih putus  sekolah lalu  bekerja semata mata hanya untuk membantu kedua orang tua mereka mencari rezeki karena tuntutan ekonomi apalagi di era pandemi seperti ini. Alasan lain penyebab putus sekolah ialah kurang memadainya fasilitas untuk mendukung pembelajaran jarak jauh ini.

Seperti yang dilansir dalam tirto.id, ditengarai ada sejumlah alasan yang mendorong putus sekolah di masa pandemi. Sebanyak 31 persen rumah tangga tidak mampu membayar biaya pendidikan; 30 persen tidak memiliki minat untuk bersekolah; 9,2 persen memiliki disabilitas atau penyakit; 7,5 persen harus bekerja. Tentunya hal tersebut kerap terjadi di lingkungan sekitar kita dimana para remaja lambat laun semakin tersisih dari bangku sekolah selama pandemi ini. Peran pemerintah dan lembaga-lembaga lain pun diuji untuk memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Hal Tersembunyi Dibalik Lika Liku Pendidikan di Era Covid

Kita sudah membahas bagaimana sisi Covid-19 yang membuat murid perlahan tersisih dari bangku sekolah. Pandemi Covid-19 yang begitu banyak berdampak negatif  juga berdampak positif bagi dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu dampak positif ini dapat memotivasi melalui masa-masa sulit untuk terus mencapai tujuan pendidikan Indonesia yang lebih berkembang pesat.  Jika kita lihat dari kacamata umum sekarang ini, pandemi Covid-19 memang banyak menimbulkan ancaman bagi dunia pendidikan, namun dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda, sehingga ancaman dapat diubah menjadi dampak peluang untuk memajukan dunia pendidikan. Terkadang tanpa kita sadari ternyata suatu musibah pun juga memiliki sisi positif  tersendiri sebagaimana apa yang kita alami sekarang. Kreatifitas dan peran orang tua serta pemerintah diperlukan guna mendukung kelancaran pendidikan dimasa  yang sulit ini. Jika kita berbicara tentang dunia pendidikan, maka akan membahas masa depan suatu bangsa, yang artinya berbagai macam sisi peran diharapkan saling bekerja sama untuk saling memenuhi tujuan yang ada, yaitu memajukan sistem pendidikan di Indonesia.

Pada intinya setiap permasalahan atau lika liku di era yang sulit ini, dengan segala aspek yang ada membutuhkan dukungan mutualisme secara positif. Ada baiknya mari kita bahu membahu memajukan serta mengembangkan pendidikan di Indonesia, agar tercipta generasi emas lagi membanggakan. Kesenjangan yang terjadi pada  proses pembelajaran jarak jauh semoga menemukan titik terang yang akan membuat pendidikan di Indonesia  tersebar secara merata. Serta tetap patuhi protokol kesehatan, atau malah ingin semakin membuat murid tersisihkan perlahan?

Penulis : Tiara Rismawanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun