Mohon tunggu...
Tiara MiftahulJannah
Tiara MiftahulJannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah Mahasiswa program studi Psikologi, saya hobi membaca buku novel dan buku nonfiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Adakah Alasan untuk Tidak Kesepian Meski Tidak Memiliki Sahabat bagi Mahasiswa?

30 November 2022   18:07 Diperbarui: 30 November 2022   18:11 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memiliki sahabat umumnya dianggap penting bagi mahasiswa, kebanyakan mahasiswa merasa lebih Bahagia saat memiliki sahabat yang dapat menemani dan membantu kehidupan sehari harinya. Dalam memenuhi kebutuhan bersosialisasi banyak mahasiswa mencoba untuk membuka diri dan berkenalan hingga mereka merasa diterima di lingkungan baru dan mendapat sahabat baru.

Namun pada kenyataannya tidak semua mahasiswa mendapatkan sahabat di masa perkuliahan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perbedaan budaya, perbedaan fisik, dan perbedaan kelas sosial yang menjadi kesulitan bagi sebagian mahasiswa untuk membangun relasi yang baik dan mendapatkan sahabat. 

Bagi sebagian  mahasiswa yang tidak mendapatkan sahabat atau teman dekat tentu merasa sedih, frustasi, dan kesepian. Mereka cenderung merasa tidak termotivasi dalam menjalai perkuliahan sehingga perkuliahan berjalan tidak baik. Pada fase remaja akhir bersosialisasi dianggap penting untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi, namun apakah semua mahasiswa yang tidak memiliki sahabat   merasa kesepian? 

Di masa pandemi, pemerintah melakukan upaya pencegahan virus covid-19 dengan menerapkan beberapa kebijakan untuk mengurangi interaksi sosial, beberapa  kebijakan ini berdampak pada psikologis dan emosional bagi setiap individu.

Beberapa penelitian mengatakan bahwa 38% sampai 50% dewasa muda antara usia 18-24  tahun mengalami kesepian yang lebih tinggi dibandingkan dewasa yang lebih tua saat menjalani kebijakan untuk tetap tinggal di rumah (Bu dkk., 2020; Rauschenberg dkk., 2020). 

Kesepian adalah pengalaman pribadi individu yang tidak menyenangkan dan menyakitkan, pengalaman ini disebabkan karena individu tidak memiliki hubungan sosial yang bermakna (Masi, dkk 2011) dan memiliki kualitas pertemanan yang rendah. 

Perasaan tidak diterima di lingkungan baru, kurangnya kemampuan berinteraksi, menjadi faktor bagi mahasiswa mengalami kesepian. Selain itu kurangnya komunikasi dan perubahan interaksi dengan orang tua juga dapat memicu stress, khawatir, dan kesepian.

Kebanyakan orang berpendapat bahwa kesepian dapat terjadi pada individu yang tidak memiliki sahabat dan tidak memiliki banyak relasi. Namun pada kenyataanya kesepian dapat dialami oleh siapapun, dan dimanapun. Meskipun  berada di tempat ramai, ikut berorganisasi, dan banyak berinteraksi dengan teman, seseorang tetap berpotensi mengalami kesepian (Burger, 2006). 

Secara umum kesepian dialami ketika reaksi kognitif/berfikir seperti membandingkan harapan pribadi dalam relasi sosial tidak sesuai dengan hubungan sosial yang sebenarnya terjadi. Serta reaksi afektif dari pengalaman seseorang dengan emosi negatif seperti trauma dan kehilangan juga mempengaruhi presepsi seseorang dalam memaknai relasi sosialnya. 

Seorang mahasiswa mungkin memiliki banyak teman dan banyak relasi sosial namun tetap merasa kesepian, sedangkan mahasiswa yang mungkin memiliki sedikit teman dan sedikit relasi sosial dapat merasa puas dengan relasi sosialnya. Oleh karena itu perasaan kesepian tergantung pada penilaian individu dalam  memaknai hubungan sosialnya (Heinrich & Gullone, 2006). 

Mahasiswa yang mengalami kesepian dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik. Dampak negatif bagi kesehatan mental dapat berupa kecemasan yang berlebihan, minder, tidak percaya diri, rendahnya kepuasan hidup, hingga beresiko mengalami depresi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun