Mohon tunggu...
Tiara Larasati
Tiara Larasati Mohon Tunggu... Sales - mengharap ridho allah swt

berdoa dan berusaha semaksimal mungkin, untuk hasil serahkan kepada pemilik bumi dan langit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa yang Baru dari Partai Demokrat?

28 Februari 2019   17:19 Diperbarui: 28 Februari 2019   17:51 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilu 2019 menghadirkan kebaharuan dalam konteks proses penyelenggaraan kepemiluan. Untuk pertama kali dalam sejarah kepemiluaan di Indonesia, Pemilu 2019 diselenggarakan serentak antara pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg). Dalam proses tersebut, ada juga syarat ambang batas yang ditetapkan bagi partai politik untuk bisa lolos ke Senayan dan ambang batas untuk pencalonan calon presiden mendatang.

Selain itu, Pemilu 2019 kali ini diikuti oleh enam belas partai politik nasional dan empat partai lokal Aceh. Dari enam belas partai nasional itu, empat diantaranya partai pendatang baru yang memulai karirnya di 2019 ini. Ada Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Partai Garuda), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Berkarya.

Partai-partai baru ini rerata menawarkan konsep baru, contohnya PSI. Partai besutan mantan presenter cantik Grace Natalie ini, untuk pertama kali berani menghadap pejabat negara bahkan presiden dengan memakai celana jeans sobek dan baju berbelahan rendah dilengkapi jaket ber-hoodie ala PSI. Selain itu, PSI juga merani menantang untuk menghapuskan Perda Agama yang bagi sebagian orang merupakan kekayaan dari khasanah budaya,lokalitas, serta moralitas suatu daerah.

PSI juga menawarkan kampanye kreatif sensasional. Walaupun miskin narasi pendidikan politik, tapi ini cukup sensasional. Coba anda bayangkan, air putih dicampur gula dan es secara bersamaan maka akan menjadi es teh manis, kata Grace Natalie. Logis? Tentu jawabannya tidak. Tapi hanya sekedar sensasional.

Contoh lain partai baru yang menawarkan hal baru adalah Partai Berkarya. Partai besutan putra Presiden RI kedua, Soeharto, dengan terang-terangan berani mengangkat isu Orba di iklim pasca reformasi. Padahal, mungkin bagi sebagian orang luka-luka reformasi itu masih belum kering.

Lalu bagaimana dengan Partai Demokrat yang pernah memimpin republik ini selama sepuluh tahun. Apa yang baru dari partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)?

Jawabannya tidak ada. Partai Demokrat tidak menawarkan sesuatu yang baru. Tapi Partai Demokrat menawarkan sesuatu yang genuine secara konsisten. Dari awal berdiri, memimpin Indonesia selama sepuluh tahun, hingga tidak lagi berkuasa, Partai Demokrat konsisten memperjuangkan hak-hak rakyat. Yang genuine dari Demokrat adalah keinginan partai ini agar negara adil pada rakyatnya, dan rakyat harus lebih sejahtera.

Inilah Demokrat. Ia tidak krasak-krusuk mencari kebaharuan agar sekedar diperhatikan. Ia terus berjalan meskipun sendiri untuk misinya mensejahterakan rakyat Indonesia.

Bagi Demokrat es teh manis bukanlah hal yang utama, karena masih ada kopi, dan minuman substitusi lainnya. Bagi Demokrat yang terpenting adalah mencukupi kebutuhan dan ketersedian airnya. Jika yang pokok telah tersedia, maka apapun setelah itu bisa dijadikan apa saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun