Menjadi seorang guru tidaklah muda,apalagi menjadi guru honor di salah satu Sekolah Menengah Atas Swasta yang mana pada awal tahun 2000an tepatnya pada tahun 2001 mendapatkan gaji yang masih kurang layak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.Ialah bapak Sartono pria kelahiran karang anyar 18 agustus 1975 , bapak dari 2 orang anak dan lulusan dari IAIN yang mana lebih kita kenal dengan UIN ini adalah seorang guru honor di salah satu Sekolah Menengah Atas Swasta di Kota Jambi, beliau mengawali karir menjadi seorang guru pada awal tahun 2000an dan pada saat itu sartono juga baru saja memulai sebuah kehidupan rumah tangga.
Pada saat itu bapak sartonopun berfikir jika ia hanya mengandalkan gaji sebagai seorang guru saja maka untuk mencukupi kehidupan sehari-hari itu dirasa kurang. sartono pun berfikir untuk bagaimana jika itu memulai suatu usaha yang mana usaha tersebut dapat membantu menambah penghasilan diluar gaji sartono,dengan pemikiran yang matang dan tekat yang bulat maka sartono pun memutuskan untuk membuat usaha fotocopy,dimana usaha fotocopy tersebut pada tahun awal 2000an masih jarang ditemukan,dan sartono pun berfikir itu akan menjadi peluang yang bagus untuk kedepannya.
Membangun usaha fotocopy tidaklah mudah dikarenakan untuk membangun usaha tersebut beliau membutuhkan modal yang pada saat itu jumlahnya tidaklah sedikit. sartono pun membutuhkan beberapa tahun untuk mengumpulkan modal tersebut,dan seiring berjalannya waktu tepatnya pada tahun 2002 beliau memutuskan untuk membangun sebuah usaha dengan nama usaha “Foto Copy Zone 5 Spesialis Copy Digital” yang mana alamatnya pada saat ini ialah di Jalan As ,Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 100 Telanaipura tepat di depan MTS Laboratorium kota jambi Telanaipura.
Disaat awal-awal memulai usaha tersebut tidaklah berjalan dengan lancar dan mudah bagi sartono,beliau harus mengalami pasang surut dalam usahanya tersebut,batu-batu kerikil harus bisa di lewati oleh sartono dan keluarga agar dapat mempertahankan usaha tersebut agar tidak hancur.dan setelah beberapa tahun merintis usaha sartono pun mampu bertahan dan bahkan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Sampai di awal tahun 2019 sebelum covid menyerang sartono telah memiliki 4 karyawan dan usaha tersebut pun cukup dibilang stabil akan tetapi dikarenakan pertengahan tahun 2019 indonesia bahkan dunia mengalami dampak covid-19,usaha sartono pun kembali diuji,sekolah sekolah dan perguruan tinggi di lockdown yang menyebabkan usaha sarton mengalami krisis,tetapi sartono tidak kehilangan arah dan patah semangat,dengan usaha dan mindset yang positif sartono bisa survive hingga saat ini.dimana ditahun 2020 ini usaha tersebut telah berusia 20 tahun,berarti usaha bapak sartono telah bertahan hingga 20 tahun lamanya.
Setelah perjuangan di awal merintis yang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan modal,kemudian yang mulanya mempunyai 4 orang karyawan yang mana pada saat itu usaha tersebut sudah cukup stabil tetapi dikarenakan adanya covid-19 terjadilah pengurangan karyawan.saat ini sartono mempunyai 1 orang karyawan dan dibantu oleh istrinya dan pada saat sartono selesai bekerja ,beliaupun ikut membantu menjaga fotocopyan tersebut.Dan hingga sampai saat ini usaha yang bertahan 20 tahun lamanya tersebut mulai stabil kembali.
Itulah sepenggal kisah bapak sartono seorang guru honorer Sma Swasta di Kota Jambi yang mampu mempertahankan usaha beliau selama 20 tahun,hal yang dipetik dari kisah bapak sartono adalah jika ingin memulai suatu usaha jangan memikirkan untung dan ruginya,komitmen dalam bisnis sangat penting dalam kebertahanan usaha itu sendiri.walaupun ada batu-batu kerikil yang menghadang jika kita ulet dan mampu berfikir positif maka akan ada jalan keluart dari permasalahan tersebut.dan semoga dapat menjadi insporasi bagi kaum muda dalam memulai suatu usaha.
Wasssalam.
