Feminisme merupakan sebuah gerakan untuk mendukung kesetaraan, ketimpangan gender, serta ketidakadilan dalam lingkup sosial yang di alami baik laki-laki maupun perempuan.Â
Jadi arti lebih singkatnya feminisme ini gerakan yang mendukung kesetaraan laki-laki dan perempuan tanpa memandang gender. Feminisme itu gerakannya sedangkan feminis itu orang yang melakukan dan mendukung gerakan feminisme.
Gerakan yang menyuarakan tentang kesetaraan gender awal mulanya berkembang secara signifikan di kalangan perempuan belahan dunia bagian barat pada abad ke-18. Gerakan ini muncul karena maraknya penindasan terhadap kaum perempuan oleh karena itu munculah sebuah gerakan sebagai upaya untuk mencapai kesetaraan hak antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki.
Gerakan ini pun untuk menghilangkan stigma yang tidak benar tentang pernyataan bahwa kaum perempuan itu lemah, tak berdaya dan kedudukannya selalu berada di bawah.
Sejarah perkembangan feminisme barat dari abad ke-18 hingga abad ke-21, secara garis besar feminisme dibagi menjadi empat tonggak perkembangan yaitu feminisme awal, feminisme gelombang pertama, feminisme gelombang kedua dan feminisme gelombang ketiga atau postfeminisme.Â
Gerakan feminisme awal sebagai usaha untuk menghadapi patriarki antara tahun 1550-1700 di inggris, yang menjadi fokus perjuangan feminisme awal ini adalah melawan pandangan patriarki mengenai posisi subordinat perempuan karena dianggap sebagai makhluk yang lemah, emosional dan tidak rasional.
feminisme gelombang pertama ditandai dengan tulisan Mary wollstonecraft The Vindication of the rights of women (1792). Tulisan wolstonecraft dilihat sanders sebagai tonggak gerakan feminisme modern yang menyerukan tentang kesetaraan pendidikan pada perempuan. Selain itu Feminisme gelombang pertama juga memperjuangkan hak pilih untuk perempuan dan kedudukan politik, termasuk juga hak perempuan dalam pendidikan.
Feminisme gelombang kedua ditandai dengan munculnya The Feminine Mystique (Fredian, 1963), berdirinya National Organization for women (NOW, 1966) dan munculnya kelompok-kelompok conscious raising (CR) tahun 1960an (Thompson, 2010).
Gelombang kedua muncul sebagai ketidakpuasaan perempuan atas berbagai diskriminasi yang mereka alami meskipun emansipasi secara hukum dan politis telah dicapai dalam feminisme gelombang pertama. Feminisme gelombang kedua ini lebih memusatkan diri pada isu-isu yang mempengaruhi hidup perempuan secara langsung seperti reproduksi, pengasuh anak, kekerasan seksual, seksualitas perempuan, dna masalah domestisitas.Â
Pada gelombang ini terbagi menjadi dua aliran yaitu feminisme kanan sifatnya liberal dan feminisme kiri yang bersifat radikal.