Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Capuchin Brother

Fransiskan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rekomendasi 5 Soft Skill yang Cocok Diasah Selama Bulan Ramadhan

15 April 2021   01:30 Diperbarui: 15 April 2021   01:45 1958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soft Skill dalam iStockphoto.com.

Poin ini rasanya tak kalah penting. Di tengah wabah hoaks dan ujaran kebencian, daya kritis yang sehat menjadi satu pencegah. Syaratnya adalah banyak membaca atau menonton berita/informasi terpercaya. Hanya dengan cara ini, gudang pengetahuan di pikiran kita bertambah.

Apalagi di masa Ramadhan, ada niat untuk memurnikan hati dan pikiran. Salah satunya adalah memurnikan pikiran dari isu-isu polemik dan miring, terutama gosip tak sehat. Malahan, setiap orang diajak untuk tegas dan berani mematahkan penyebaran isu-isu demikian dan memberikan solusi yang bersaudara dan positif.

Diambil dari kajianpustaka.com
Diambil dari kajianpustaka.com

3. Beretika

Etika itu penting. Dalam berelasi dengan orang lain, sehebat apa pun kita tanpa diimbangi etika, orang tidak akan simpati. Justru, sesederhana apa pun kita, tapi jika punya etika, orang lain akan menghormati kita. 

Terutama di masa-masa sekarang ini. Etika sudah semakin diabaikan. Adu gengsi dan harga diri kian menonjol.  Rasa santun dan hormat satu dengan yang lain makin luntur. Alhasil, muncullah pertikaian atau konflik dalam keluarga, masyarakat, dan nasional. Hanya gegara hal sepele, yakni etika.

Dan dalam masa puasa, tentu etika terhadap orang lain pun mesti diperhatikan kembali. Kita ingin jalinan tali persaudaraan antarsesama manusia itu kuat dan solid. Maka, latihlah itu dengan cara yang elegan dan tulus di keluarga, tempat kerja, sekolah, komunitas bersama, dan di tempat umum pun perlu.

Selain itu, perlu dicermati (kalau ada) sumber konflik dengan tetangga atau rekan kerja. Setelahnya, kita perlu menganalisis hal-hal apa saja yang kurang baik di dalamnya, baik dari diri sendiri pun orang lain. Setelahnya, ambil keputusan dewasa untuk berdamai dan minta maaf agar tercipta kembali suasana harmonis dan rukun.

Diambil dari sintesa.net. Sumber asli pixabay.com
Diambil dari sintesa.net. Sumber asli pixabay.com

4. Mengasah Kreativitas

Sejak mewabah secara global, Covid 19 telah memacu umat manusia untuk kreatif berproduksi. Di dunia kesehatan, semua berpacu mencari vaksin yang mutakhir. Di dunia ekonomi, orang berlomba mencari hal kreatif untuk menjaga kestabilan penghasilan. Di dunia sosial yang telah terpisah oleh karena prokes, orang berlomba menciptakan media virtual untuk bertemu.

Mengasah kreativitas saat ini sungguh urgen. Temuan-temuan orang lain barangkali tidak bisa kita tiru. Tapi, tentu ada kerja tangan yang bisa dilakukan. Selain untuk ekonomi, mengasah kreativitas juga menjadi wadah untuk aktualisasi potensi, dari yang ada menjadi makin mantap, dari yang tidak ada menjadi ada.

Di dunia sekolah juga, kalau tidak ada hal-hal kreatif penunjang PBM, tentu murid akan bosan, mengantuk, dan tidak fokus. Maka, mau tak mau guru atau tim pendidik harus kreatif mencarinya di internet. Cukup banyak hal-hal baru di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun