Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Capuchin Brother

Fransiskan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pastor Menjadi Youtuber? Nggak Salah?

26 Maret 2021   16:51 Diperbarui: 26 Maret 2021   17:56 4263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diambil dari tekno.kompas.com

Memang, selama menjalani masa pembinaan dan pendidikan, kurikulum media digital tidak menjadi satu sorotan utama. Para calon pastor dibina dan dididik dalam ruang lingkup filsafat, teologi, spiritualitas, dan humaniora. Bidang ini menjadi lebih serius didalami selama masa perkuliahan dan inilah isi atau kapasitas seorang pastor.

Akan tetapi, selama menjalani pembinaan tersebut, pastilah para calon pastor akan bersentuhan dengan dunia digital. Apalagi, para pastor generasi milenial diminta untuk lebih kreatif dan inovatif kerasulan di media digital, dengan animasi dan desain-desain yang menarik, salah satunya di youtube.

Bisa dipelajari

Memang tepat, saat ini digitalisasi telah menembus dinding biara atau komunitas pastoran. Sudah banyak (calon) pastor yang punya alat komunikasi digital. Bahkan, saat ini demi mendukung perkembangan diri dan pewartaan, setiap calon pastor difasilitasi alat komunikasi, tentu dengan kesepakatan dan ketentuan bersama yang mesti dipatuhi.

Maka, tidak mustahil dunia digital bisa dipelajari dan dikembangkan. Walau tidak se-profesional orang yang bergelut di bidang digitalisasi, sudah banyak (calon) pastor yang bisa mengerti dan cakap di bidang ini. Sekali lagi, tujuannya adalah untuk pewartaan injil dan kebaikan.

Untuk itu, jangan heran kalau makin hari makin banyak para pastor youtuber. Mereka punya niat baik, kok! Konten yang mereka buat berkaitan dengan katekese, kotbah, kesaksian hidup, dan ajakan untuk menjadi manusia yang baik. Mereka tidak mau menonjolkan pesona bagi kaum hawa. Tidak ada tendensi mereka untuk mencari kemakmuran dari youtube. Kalau pun ada monetisasi, semua akan kembali kepada komunitas bersama dan ada yang menggunakannya untuk aksi kemanusiaan. Juga, kalau ada pastor yang berniat membuka akun, ia akan terlebih dahulu minta pendapat atau izin dari pemimpinnya.

So, jangan salah mengerti. Pastor yang jadi youtuber itu tidak alih apalagi salah profesi. Itu adalah media pewartaan; mewartakan Tuhan dalam liturgi, teologi, dan nilai kemanusiaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun