Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Capuchin Brother

Fransiskan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lilin Sukacita Tetap Bernyala

13 Desember 2020   21:04 Diperbarui: 13 Desember 2020   21:06 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua pekan adven sudah berlalu dan kini sudah pekan III. Pekan ini dinamai "Minggu Gaudete". Dalam bahasa Latin, gaudete merupakan sebuah kata seru yang berarti "Bersukacitalah!". 

Seruan ini menjadi suatu pengharapan yang menandai bahwa kedatangan Yesus Kristus yang telah lama dinantikan (orang Kristen) sudah semakin dekat. Kedatangan-Nya terwujud dalam sejarah kelahiran-Nya. Inilah yang sekitar satu setengah minggu lagi dirayakan sebagai hari raya Natal. 

Aksi simbolik dari penantian, teristimewa dalam minggu Gaudete ini adalah penyalaan lilin adven yang ke 3. Warna lilinnya adalah pink atau putih bukan unggu. Warna tersebut mengungkapkan adanya kegembiraan selama masa penantian, bahwa masa penantian tidak sia-sia. Mesias, Pembawa sukacita sungguh-sungguh akan datang dalam waktu yang tidak lama lagi. Untuk itu, orang Kristen tidak perlu takut, kalau-kalau Sang Immanuel tidak datang.

Lilin sukacita ternyata tetap dinyalakan dan bernyala. Mengapa kami sampai pada premis itu? Sekadar kilas balik. Covid 19 telah berhasil memaksa dengan "keras" agar perayaan Paska tidak dirayakan secara bersama di Gereja. 

Perayaan agung tersebut hanya dilakukan di biara atau komunitas pastoran. Surat gembala dari Uskup setempat menjadi bukti bahwa umat tidak diperbolehkan mengikuti perayaan Paska bersama-sama dengan kaum klerus. 

Gereja tutup, baik paroki maupun stasi. Sekalipun demikian, perayaan secara virtual tetap diusahakan agar umat ikut perayaan meski harus dari rumah masing-masing. 

Kala itu, virus Covid masih sungguh ditakuti. Apalagi, pemerintah mengeluarkan ketetapan bagi bersama agar di rumah saja dan tidak melakukan perkumpulan, ibadat, dan bekerja dari rumah (work from home). Namun, keganasan Covid 19 masih bisa diatasi oleh manusia yang cerdas, kreatif, dan produktif. Dunia maya bisa disulap menjadi jendela pertemuan face to face secara luas. Perayaan Paska masih tetap bisa dinikmati.

Sama halnya dengan masa persiapan natal kali ini. Meski Covid 19 masih "merajai" saat ini, setidaknya keleluasaan untuk menunaikan ibadah sudah lebih terasa. Umat sudah bisa ke Gereja, tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

Umat sudah bisa bertugas di Gereja meski dengan skala terbatas. Setidaknya, pintu Gereja sudah terbuka menyambut umatnya untuk melambungkan pujian dan syukur kepada Sang Pencipta. 

Selama masa Adven ini, antusiasme umat sudah makin naik, walau masih tetap was-was dan hati-hati terhadap kemungkinan penularan Covid 19. Terbukti, lilin minggu III Adven sudah bernyala dan tetap bernyala. Minggu III Adven ini membawa orang untuk sampai pada sukacita sejati, bahwa segala pengharapan dalam iman akan terpenuhi pada waktunya. 

Kelahiran Yesus Kristus dipersiapkan dalam balutan pandemi Covid 19. Harapan akan perubahan, kebaikan, kedamaian, sukacita, dan keadilan tetap bernyala, sekalipun angin kencang dari Covid 19 mencoba meredupkan cahaya sukacita. Umat-Mu tetap percaya dan menanti dengan sabar, ya Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun