Mohon tunggu...
Tia Mulyani
Tia Mulyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Administarsi Pendidikan 2018

saya Tia Mulyani saat ini saya berkuliah di Universitas Jambi prodi Administrasi pendidikan dan sekarang saya baru memasuki semester 6.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan dan TIK: Bagaimana Dampak Positif dan Negatif dari Penggunaan Gawai?

21 Mei 2021   09:51 Diperbarui: 21 Mei 2021   09:56 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teknologi informasi dan komunikasi: bagaimana dampak positif dan negatif dari penggunaan gawai?

Di era globalisasi saat ini pengembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat sekali sehingga siapapun tidak bisa menghindari pengaruh dari teknologi ini terhadap dunia pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berperan penting dalam dunia pendidikan karena teknologi informasi dan komunikasi ini sangat membantu dalam proses belajar mengajar.

Teknologi informasi dan komunikasi sangat berkaitan dengan media sosial yang kita gunakan, bagi pendidikan media sosial tidak selalu berdampak buruk karena dari media sosial banyak informasi yang didapat oleh peserta didik yang nantinya bisa membantu siswa tersebut dalam proses belajar mengajar ataupun dari media sosial tersebut siswa dapat mengetahui informasi terbaru terkait pendidikan. Namun pemakaian gawai atau handphone dengan segala merk yang dipakai oleh para peserta didik tidak selalu digunakan untuk hal-hal yang positif saja, seperti yang kita ketahui bersama penggunaan handphone mempunyai dampak positif dan dampak negatif bagi para peserta didik.

Dampak positifnya dengan pemakaian handphone yang baik maka para siswa akan mendapatkan informasi baru dan bisa mencari sendiri informasi yang ini ini dapat terkait dengan pendidikan. Namun pemakaian handphone ini juga memiliki dampak negatif bagi para siswa, contohnya saja murid sd kelas 1 dan kelas 2 yang saya ajarkan sekarang, saya menanyakan kepada mereka apakah mereka mempunyai handphone dan mereka menjawab punya lalu saya tanya untuk apa kalian menggunakan handphone tersebut? Dan mereka menjawab mereka menggunakan handphone untuk bermain game seperti free fire dan dan aplikasi yang sedang ngetrend sekarang adalah titik tok. Dan saya juga pernah bertanya kepada siswi yang saya ajarkan tersebut mengapa dia tidak hadir di sekolah untuk mengikuti proses belajar mengajar dan siswa tersebut menjawab saya tadi malam bermain game dan pagi hari dia terlambat untuk datang ke sekolah karena bangunnya kesiangan.

Dengan kasus yang seperti ini seharusnya orang tua dari peserta didik dapat mengontrol penggunaan gadget pada anaknya, boleh anaknya paham akan teknologi ataupun bisa mengoperasikan handphone dengan baik namun harus dibatasi berapa jam mereka harus menggunakan handphone agar pembelajaran mereka tidak terganggu serta orang tua harus menfilter aplikasi apa saja yang boleh digunakan oleh anaknya dan apa saja yang boleh diakses dalam penggunaan media sosial .

Dari kasus yang telah saya temui di sekolah ini bagi saya kalau untuk anak usia 1 dan 2 tahun memang harus dibatasi penggunaan gadget mana mereka masih tahap permulaan dalam jenjang pendidikan jadi mereka harus fokus terhadap pembelajaran yang mereka lalui pada tahap ini.

Di rumah saya semuanya mempunyai semuanya mempunyai handphone masing-masing yakni ibu saya mempunyai satu handphone, adek saya juga memiliki handphone dan juga saya tentunya mempunyai handphone sendiri. Kebiasaan di rumah saya ibu saya akan memarahi saya jika saya terlalu lama di depan laptop untuk mengerjakan tugas, karena beliau khawatir ndak kesehatan mata saya karena terlalu lama menatap layar laptop. Di rumah saya kalau sedang makan tidak boleh ada yang memegang handphone karena kalau sedang makan harus fokus pada makan tidak boleh banyak yang dikerjakan kalau sedang makan. Pada malam hari ayah saya sangat melarang saya untuk menggunakan handphone melebihi jam 10.00 malam. Ayah saya selalu ber patroli ke kamar dua anaknya apabila salah satu dari anaknya ataupun kedua anaknya masih bermain handphone melewati jam 10.00 malam maka siap-siap handphonenya diambil dan dikembalikan nya pagi hari dan juga tidak ada tunjangan untuk membeli kota internet.

Pihak sekolah sangat perlu memperkenalkan teknologi kepada peserta didik agar tidak ketinggalan perkembangan zaman pada saat ini. Namun pihak sekolah perlu mensosialisasikan baik kepada orang tua maupun pada murid atau siswa penggunaan gawai ini mempunyai dampak positif dan dampak negative jadi penggunaan media sosial harus bisa memfilter hal apa saja yang boleh dibuka dan apa yang tidak boleh dibuka.

Dengan adanya handphone dilengkapi oleh jaringan internet yang bagus serta kuota internet yang full sangat membantu saya dalam proses pendidikan yang sedang saya jalani. Terutama ketika saya harus mencari literatur atau sumber informasi terkait materi-materi pembelajaran yang sedang saya butuhkan semuanya pasti ada di google. Saya juga menggunakan media sosial seperti facebook instagram dan whatsapp ketiga media sosial ini sangat membantu saya dalam berkomunikasi dengan teman-teman saya  sehingga dapat mempermudah saya untuk menyampaikan informasi maupun mereka menyampaikan informasi kepada saya. Saya biasanya menggunakan media sosial sebagai tempat untuk merefreshing otak atau mencari hiburan ketika saya sedang banyak tugas dengan melihat postingan teman , menonton video ataupun baca komen komen netizen indonesia. Dalam sehari biasanya sekitar 5 jam atau lebih namun apabila ada kuliah penggunaan hand phone phone di meningkat dari biasanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun