Mohon tunggu...
Tia Aryanti
Tia Aryanti Mohon Tunggu... Freelancer - love fiction

i will try to be better

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fenomena Industri Kreatif Tayangan Televisi (Sinetron) Indonesia

23 Januari 2017   07:54 Diperbarui: 23 Januari 2017   08:34 2279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta –meskipun tidak secepat handphone gadget masa kini dalam mendapatkan informasi, televisi masih sangat eksis dan berperan besar dalam menyebarkan informasi. Saat ini hampir di setiap sudut indonesia mepunyai televisi secara merata, sehingga masyarakat kini dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari teknologi ini dan pertumbuhan jumlah stasiun televisi pun semakin bertambah karena semakin banyak masyarakat yang mempunyai televisi.

Televisi juga memegang peran penting dalam mencerdaskan kehidupan  masyarakat melalui tayangan-tayangan yang berkualitas dan bisa mendidik moral dan budi pekerti yang luhur generasi muda. Akan tetapi pada jaman sekarang banyak stasiun televisi yang berlomba-lomba untuk memperoleh keuntungan saja mereka tidak memperhatikan segi kualitas tayangan yang mereka tayangkan setiap harinya di seluruh penjuru negara ini, mereka hanya mementingkan nilai tukarnya saja, masyarakat tak lagi disuguhi tayangan yang berkualitas dan mendidik moral tapi mungkin masyarakat hanya akan dijadikan sebagai obyek yang dijual karena para penonton yang akan menentukan rating acara siaran televisi swasta tertentu.

Fenomena yang saat ini terlihat bahwa anak remaja kini banyak yang beradegan dewasa sebelum waktunya akibat mencontoh publik figur di media yang menjadi tontonan anak-anak remaja saat ini. Hal seperti ini harus membuat kita jeli dan kritis untuk memilih mana siaran televisi yang memang bagus dan berkualitas untuk di tonton dan yang tidak layak untuk ditonton.

Berikut fenomena generasi muda saat ini :

1 terinspirasi dengan adegan-adegan yang terdapat pada sinetron “Anak Jalanan” anak ABG ini meniru gaya berpacaran Boy dan Reva

Anak Jalanan . Sinetron yang mempertontonkan anak-anak sekolah dengan perseteruan cinta dan geng motornya ini benar-benar membawa dampak yang tidak positif bagi generasi muda. Mungkin bagi kalangan orang dewasa yang bisa berpikir secara benar dan matang, tontonan Anak Jalanan akan disadari betul bahwa hal itu adalah adegan film untuk hiburan semata. Namun di kalangan anak-anak, tontonan tersebut sangat mungkin mengubah pola pikirnya. Simak saja aksi dua bocah yang masih bau kencur ini. Baru berusia belasan tahun, kedua bocah ini sudah menjalin asmara dan melakukan adegan ciuman.

Tak hanya itu, bocah yang seharusnya sibuk dengan pelajaran sekolahnya ini berani mengunggah foto-foto tersebut di akun media sosialnya.

Tak ada yang memungkiri bahwa apa yang anak-anak lihat akan mereka tirukan. Istilah 'Monkey See Monkey Do' memang masih berlaku hingga saat ini. Kedua bocah ini mengaku ingin meniru adegan pacaran yang ada di sinetron Anak Jalanan yang di tayangkan setiaphari oleh tv swasta RCTI.

"Sudah kayak Boy dan Reva. Tinggal minta (motor) Ninja sama mama," tulis bocah tersebut mengunggah foto ciuman dan berpelukan.

Foto yang kemudian ramai di media sosial ini pun banyak membuat prihatin orang dewasa dan menuai banyak kecaman dari netizen. Banyak yang menyayangkan pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang dinilai tidak selektif dalam mengelola pertelevisian di Indonesia.

2 . adegan pada sinetron “Mermaid in love” di SCTV yang tidak senonoh ini ditonton bebas oleh anak-anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun