Mohon tunggu...
Soma Zaky Thufaili
Soma Zaky Thufaili Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Thaller

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Mengatasi Kenakalan Remaja dengan Menerapkan Nilai Pancasila

20 Oktober 2021   09:45 Diperbarui: 2 Januari 2022   18:50 3843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solusinya adalah masyarakat harus lebih bisa memperhatikan remaja di lingkungannya. Selain itu, orang tua juga harus memiliki peran aktif dalam menjaga karakter anaknya. Lembaga pendidikan juga harus mendorong anak didiknya untuk melakukan berbagai macam kegiatan aktif untuk mencegah mereka terjerumus dalam kenakalan remaja. Arus globalisasi yang sangat pesat juga berdampak ke tumbuhnya nilai moral sosial kepada remaja dengan mencontoh tindakan – tindakan yang tidak seharusnya mereka tiru. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pencarian jati diri agar diakui dan diterima dalam kelompoknya.

Adapun jenis - jenis kenakalan remaja yang kerap terjadi pada remaja mulai dari kekerasan verbal, kekerasan fisik, sampai tindakan asusila. penyimpangan terhadap tata tertib disekolah juga masuk kedalam bentuk kenakalan remaja yang sedang mengalami masa yang penuh emosi yang tinggi namun diekspresikan kedalam bentuk yang salah atau negatif dalam proses pencarian jati diri sebagai manusia.

Problem yang sering terjadi pada remaja berkesinambungan dengan masa pertumbuhan dan perkembangan remaja yang berubah dari masa anak – anak ke remaja. Masa pubertas adalah masa dimana kita mengetahui hal baru yang belum kita tau sebelumnya. Masa pubertas juga sering disertai dengan rentetan gejolak emosi yang mewarnai masa – masa kita sebagai seorang remaja yang hendak bertumbuh dewasa. Di masa remajalah seseorang mulai mencari jati diri, memilih prinsip hidupnya, dan mengembangkan kemampuannya.

Masa transisi dari anak - anak ke remaja tersebut ditemukan banyak kasus kenakalan remaja seperti tindakan kekerasan dikalangan siswa, merokok, narkoba, dan juga pergaulan bebas. Mengutip dari jurnal yang di terbitkan oleh US Department of Justice, kenakalan remaja disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Representatif kenakalan remaja dari faktor internal adalah :

Krisis identitas ialah situasi dimana seseorang seringkali mempertanyakan berbagai hal yang berkesinambungan dengan identitas dirinya, seperti kepercayaan, prinsip hidup, tujuan hidup, pengalaman, dan perasaan. Krisis identitas sebenarnya bisa dialami oleh semua orang, tetapi kebanyakan masalah ini lebih sering terjadi pada remaja yang masih mencari jati dirinya.

Mempunyai Kontrol Diri yang Lemah, remaja yang tidak mampu mempelajari dan membedakan mana perilaku yang dapat diterima dan tidak, akan lebih mudah terjerumus kedalam perilaku kenakalan remaja. Begitu juga dengan remaja yang sudah memahami tapi tidak mampu untuk mengontrol diri sendiri agar terhindar dari tingkah laku tersebut, akan sangat mudah untuk melakukan kenakalan remaja.

Adapun representatif kenakalan remaja dari faktor eksternal adalah :

Keluarga, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga yang kurang baik berdampak besar terhadap perkembangan kenakalan remaja (disharmonis family). Semakin buruk lingkungan keluarga maka semakin tinggi tingkat kenakalan remaja anak. Dibandingkan dengan anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang harmonis, hal ini pasti akan sangat berbeda.

Sekolah adalah tempat untuk remaja belajar, dan lingkungan sekolah yang buruk juga dapat menyebabkan kenakalan remaja. Dalam masalah ini, semua elemen sekolah harus mempunyai tanggungjawab sendiri dalam mempengaruhi tingkah laku remaja.

Kondisi lingkungan sosial juga salah satu penyebab terjadinya kenakalan remaja. Kondisi lingkungan sosial yang kurang sehat adalah salah satu faktor yang dapat menjadikan perilaku kenakalan remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun