Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Nasabah Bijak Tidak Akan Mudah Terjebak

14 September 2022   19:48 Diperbarui: 14 September 2022   20:10 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misalnya saja, saat ini sudah tidak asing lagi dengan berbagai transaksi serta pembayaran digital dengan menggunakan mobile devices.

Kalau tidak ekstra hati-hati, atau ketika kita sedang lalai, bukan tidak mungkin hal tersebut akan menjadi ancaman. Para pelaku kejahatan siber bisa saja memanfaatkan kelalaian itu dalam melakukan aksinya.

Begitu pula dengan digital connectivity atau penggunaan konektivitas digital. Melalui konektivitas digital, terjadi peningkatan eksposur data penting melalui adopsi sistem digital dan interkonektivitas.

Seperi yang sudah disampaikan di atas, bila kita tidak hati-hati, pelaku kejahatan akan mengambil data penting kita, kemudian para pelaku kejahatan siber akan memanfaatkan data tersebut untuk kepentingan kejahatan siber mereka.

Selain kelima kategori ancaman tersebut, ada beberapa hal lain yang perlu diwaspadai agar tidak terjebak dengan kejahatan perbankan berbasis digital.

Waspadai skimming. Skimming adalah bentuk kejahatan yang berupa cara menggandakan data nasabah melalui mesin ATM dengan menggunakan skimmer.

Ada juga yang berupaya menggandakan data nasabah melalui layanan internet banking, SMS, serta penyebaran link palsu atau yang dikenal dengan sebutan phising.

Bisa juga melalui cara One Time Password (OTP), yakni menyedot dana nasabah melalui sejumlah situs jual beli (e-commerce).

Kemudian, ada vishing (Voive Phising) yakni pelaku mencoba tindakan kejahatannya dengan menghubungi korban melalui telepon dan mengaku dari pihak bank.

Serta sim swap yang berupa pencurian data dengan mengambil alih nomor HP untuk mengakses akun perbankan korban.

Pelaku kejahatan siber memang tidak pernah berhenti memikirkan dan mengembangkan cara-cara baru yang dapat menipu dan menjebak para nasabah perbankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun