Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pentingnya Mengajarkan Pekerjaan Rumah Tangga Bagi Anak Laki-Laki

29 Juni 2021   23:47 Diperbarui: 29 Juni 2021   23:55 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekerjaan rumah tangga, sepertinya tidak ada habisnya. Lantai sudah disapu dan dipel, sebentar lagi sudah kotor. Begitu juga halaman rumah, tidak ada kata berhenti untuk membersihkannya dari daun yang berguguran. Belum lagi kain kotor yang menumpuk serta perlengkapan makan yang tiada hentinya digunakan. Pagi, siang, dan malam.

Sesungguhnya ini tanggung jawab siapa? Apakah hanya tugas seorang ibu, anak perempuan atau asisten rumah tangga saja?

Sesungguhnya setiap anggota keluarga harusnya terlibat dalam melakukan rumah tangga. Suami, istri dan anak-anak.

Melibatkan semua anggota keluarga dalam melakukan pekerjaan rumah tangga tentu banyak manfaatnya. Bukan saja karena pekerjaan cepat terselesaikan, tetapi melalui pelibatan semua anggota rumah tangga akan membangun kerja sama yang baik.

Selain membangun kerja sama yang baik, semua anggota keluarga tentu sedang belajar tanggung jawab. Dan yang tidak kalah penting, memberikan contoh yang baik kepada anak-anak. Mereka akan menjadikan ini sebagai kebiasaan yang baik, yang barangkali bisa menjadi modal mereka kelak ketika harus mandiri atau berkeluarga.

Intinya akan ada nilai-nilai hidup dan kebiasaan yang sedang ditanamkan kepada seluruh anggota keluarga.

Saya bisa membayangkan, ketika saya harus mulai merantau (kos) saat mulai kuliah, ada banyak pengalaman pekerjaan rumah tangga di masa kecil yang menjadi modal saya ketika harus menjalani masa mandiri dan jauh dari orang tua. 

Misalnya, saya tidak kesulitan lagi untuk menyuci dan menyetrika pakaian sendiri, membersihkan kamar dan merapikan tempat tidur, dan adakalanya memasak makanan sendiri di waktu senggang.

Jadi, saya beruntung sekali ketika orang tua saya memberlakukan aturan yang sama kepada anak-anaknya yang laki-laki atau perempuan dalam urusan pekerjaan rumah tangga di rumah kami.

Akhirnya, sebagai anak laki-laki, saya juga merasakan tanggung jawab yang sama dengan anak perempuan. Tidak ada diskriminasi dalam urusan pekerjaan rumah tangga.

Mengingat, bahwa ketiga anak kami adalah laki-laki, kami pun sejak dini mulai mengajari tentang tanggung jawab seputar pekerjaan rumah tangga kepada mereka. Tentu sesuai umur dan kemampuan mereka. Intinya, mencoba tidak ada unsur keterpaksaan, tetapi lebih kepada membangun kesadaran pentingnya kemandirian tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun