Minat bacaku tumbuh sejak kecil, bisa dibilang sejak sekolah dasar. Ayahku adalah sosok yang paling berperan memengaruhiku dalam membaca.
Perlu saya sampaikan kepada sahabat pembaca, bahwa cara ayahku dalam memengaruhiku membaca tergolong unik. Ayahku sangat jarang menasehati dan menyuruhku untuk membaca, tetapi saya lebih sering melihat keteladanan yang ditunjukkannya.
Menurutku, keteladanan itu ternyata jauh lebih kuat daripada hanya sebatas menyuruh dan menasehati agar rajin dan senang membaca.
Nah, berikut adalah tiga fakta yang sering dilakukan ayahku sehingga saya tertarik dan terpengaruh untuk membaca.
Pertama. Setiap hari ayahku rajin membaca surat kabar yang dibelinya secara berlangganan. Untuk membaca koran langganannya itu, ayahku rela menghabiskan waktu berjam-jam membolak-balik koran daerah yang terkenal di daerah kami saat itu.
Kedua. Ayahku rajin membeli majalah anak. Salah satu majalah yang sangat berkesan dan tidak pernah lupa nama majalah itu sampai sekarang. Nama majalah yang saya maksudkan adalah "Si Kuncung". Majalah ini bukan saja berisi cerita, tetapi banyak menyuguhkan pelajaran sekolah.
Ketiga. Beberapa kali saya dilibatkan ayahku untuk membuat label buku-bukunya. Ayahku memang tergolong yang tertib administrasi, termasuk dengan buku-bukunya tersebut. Semuanya pasti diberikan label dengan tujuan untuk memudahkan pencarian. Bahkan karena label dan penomoran tersebut, sehingga kami pun sangat mudah mencari buku ketika dimintai tolong.
Ketika dilibatkan memberikan label pada buku-buku yang ada di perpustakaan mini ayahku, tanpa sadar saya mulai tahu koleksi buku-buku di perpustakaan mini tersebut. Sesekali saya penasaran dengan isinya dan membacanya.
Dari ratusan koleksi buku ayakhu, setidaknya ada beberapa buku yang sering saya baca. Salah satunya buku cerita anak berbahasa Inggris, judulnya "Snow White". Memang saat itu saya belum mengerti isi tulisannya. Maklum, saya belum pernah belajar bahasa Inggris saat itu. Tetapi dari gambar-gambar yang ada saya bisa memahami isi ceritanya.
Barangkali sahabat pembaca sudah pernah mendengar cerita tersebut yakni tentang "Putri Salju dan Tujuh Kurcaci". Apalagi cerita ini sudah ada versinya dalam bentuk film anak-anak, mungkin saja pernah menyaksikannya.
Tentu ada banyak moral cerita yang bisa dipetik dari buku tersebut. Salah satunya, kecemburuan atau iri hati itu dapat membuat hidup tidak tenang. Bahkan kecemburuan atau iri hati tersebut bisa membuat seseorang sampai bertindak di luar nalar dan berlaku jahat kepada orang lain.