Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru, Baktimu Tiada Tara, Pajak Membangun Nusantara

22 November 2019   16:06 Diperbarui: 22 November 2019   16:37 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini (22/11), SMA Dian Harapan Lippo Cikarang berkesempatan mendapat kunjungan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cikarang Selatan.

Kehadiran KPP Pratama Cikarang Selatan, tentu tidak lepas dari rangkaian kegiatan Pajak Bertutur yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Pernah mendengar kegiatan Pajak Bertutur?

Kegiatan ini merupakan kegiatan DPJ yang menggandeng lembaga pendidikan di seluruh Indonesia. Baik dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Dengan tujuan, untuk melakukan edukasi dan menanamkan kesadaran pajak sejak dini.

Pada kegiatan Pajak Bertutur yang diselenggarakan di SMA Dian Harapan, Yovita Ardiati, selaku Kepala KPP Pratama Cikarang Selatan, menyampaikan apa sebenarnya pajak dan arti pentingnya bagi negara dan masyarakat.

Dokpri
Dokpri

Yovita menegaskan bahwa pajak itu memiliki dasar hukum yang kuat karena diatur dalam UUD 1945 Pasal 23A. "Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang."

Kemudian, menjelaskan bahwa dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), pajak merupakan sumber pemasukan yang tertinggi. Bahkan untuk tahun anggaran 2019 mencapai 82,50% atau sekitar Rp. 1.786,4 T dari jumlah APBN 2019 yang berjumlah Rp. 2.165,1 T.

Dengan sambutannya yang interaktif, ternyata mampu mengajak siswa untuk memikirkan dan menunjukkan apa saja manfaat dari pajak tersebut yang dapat menyentuh masyarakat luas bahkan yang dapat dinikmati mereka sebagai pelajar.

Diakhir sambutannya, Yovita pun tidak lupa mengajak siswa untuk mengucapkan slogan secara bersama-sama "Pajak Kuat, Indonesia Maju."

Seusai sambutan dari Yovita, materi berikutnya dilanjutkan oleh Rikhy Erwin selaku Account Representatif di KPP Pratama Cikarang Selatan, juga didampingi oleh Yanuar selaku IT Representatif.

Dokpri
Dokpri

Di awal pemaparannya, Rikhy menyampaikan begitu banyak prestasi anak bangsa. Seperti Pelajar Indonesia yang baru meraih penghargaan di ajang ICYSS 2019 di Serbia, pelajar Indonesia yang mencatatkan prestasi di ajang Intel ISEF 2019, dan Dua orang putri Dayak yang berhasil meraih Emas obat penyembuh kanker payudara.

Selain itu, Rikhy juga memaparkan prestasi anak bangsa, pabrik bus listrik yang telah sanggup memroduksi sekitar 100 unit per bulan. Hingga penerima beasiswa LPDP yang sudah mencapai 20.225 orang per 31 Januari 2019.

Pertanyaannya, bagaimana kita memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas? Tentu tidak terlepas dari peran guru yang berkualitas. Demikian untuk menghasilkan guru yang berkualitas tentu biaya yang besar. Dari mana dana untuk membiayai guru? Tentu tidak terlepas dari pajak yang dibayarkan masyarakat.

Selain itu, Rikhy juga memaparkan bahwa ada banyak yang lainnya menjadi permasalahan bangsa, yang tentu membutuhkan dana yang besar.

Banyaknya ruang kelas yang rusak, sehingga proses pembelajaran terganggu. Dari sekitar 1.7 juta ruang kelas di seluruh Indonesia, ternyata ada 1.2 juta ruang kelas yang tergolong rusak. Belum lagi akses jalan yang rusak yang menggangu aktivitas dan mobilitas masyarakat. Kemudian jembatan yang rusak dan listrik yang belum merata.

Sekali lagi, salah satu solusinya adalah pajak yang kita bayarkan.

Nah, menjelang hari guru, 25 November 2019, pihak KPP juga tidak lupa mengingatkan hari yang penting ini kepada peserta didik. Bahkan dalam pemaparan presentasinya, Rikhy juga bertanya kepada peserta didik, apa hubungan guru dengan pajak. Lalu Rikhy menjawab, setelah beberapa siswa berpendapat. "Guru Baktimu Tiada Tara", "Pajak Membangun Nusantara".

Seorang siswa yang masih ingat persis hari guru, mendapatkan cenderamata dari Rikhy
Seorang siswa yang masih ingat persis hari guru, mendapatkan cenderamata dari Rikhy

Diakhir pemaparannya, Rikhy menyampaikan pesan penutup kepada peserta didik "Sebagai warga negara yang baik kita harus menjaga keseimbangan antara penuntutan hak dan pelaksanaan kewajiban kepada negara".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun