Ketika masih kecil di era 80-an, radio merupakan sumber berita dan hiburan yang utama bagi keluarga kami. Itu kondisinya sebelum keluarga kami memiliki pesawat televisi hitam putih yang 17 inci.
Hingga sekarang kesan itu memang tidak mudah dilupakan. Terutama ketika kami sekeluarga duduk mengelilingi pesawat radio "jadul" untuk mendengarkan program-program kesayangan keluarga.
Sesungguhnya, kesan yang terpenting bukan mendengar radio dengan program-program unggulannya kala itu. Tetapi radio itu ternyata mampu membangun kebersamaan keluarga kami.
Radio jadul itu mampu membuat kami dapat duduk bersama berlama-lama, berdiskusi tentang banyak hal. Jadi selain makan, maka mendengar radio adalah saat dimana kami dapat menciptakan kebersamaan.
Bagaimana dengan situasi sekarang ya?
Untuk saya pribadi, hingga sekarang masih mendengarkan siaran radio. Terurama ketika ingin berangkat kerja, di dalam mobil. Selebihnya sudah asik dengan gadget sebagai sumber utama berita dan hiburan.
Ketika mendengar radio, Â biasanya saya akan mencari tembang-tembang lawas daripada lagu yang bernuansa kekinian. Menurutku lagu-lagu dulu lebih berkesan daripada lagu-lagu sekarang. Jadi, radio sekarang ini sepertinya masih memberi ruang kepada kami generasi terdahulu. Apakah ini karena pendengar radio masih di dominasi pendengar dari generasi zaman old? Hal ini perlu survei khusus barangkali.
Oh iya, sebagai tambahan.
Sebagai kapasitas penulis, ternyata pernah juga dapat kesempatan dan menikmati menjadi narasumber di sebuah radio swasta. Pengalaman yang tidak terlupakan pastinya.
Bagaimana dengan pembaca?
Masihkah pembaca mendengarkan siaran radio hingga sekarang? Atau apakah arti pentingnya radio bagi pembaca saat ini?
Yuk berbagi cerita tentang radio! Mumpung hari ini lagi mengenang Hari Radio Nasional. Tepatnya hari jadinya Radio Republik Indonesia (RRI) yang ke-73.
Mungkin sekarang minat untuk mendengar radio sudah sangat jauh berkurang dibanding dulu. Perkembangan pertelevisian yang begitu pesat dan kemajuan teknologi informasi komunikasi lainnya yang berbasis digital dan internet telah menggeser peran radio dalam masyarakat.
Tetapi kita tidak boleh kacang lupa kulitnya. Radio sesungguhnya telah mengambil peran besar di negeri ini. Mulai dari zaman perjuangan kemerdekaan, masa-masa mengisi kemerdekaan, pemberitaan tentang perkembangan pembangunan, hingga menjadi sumber berbagai berita, pendidik dan hiburan.
Kalau mengingat sejarah, maka karena radiolah kita mengetahui kekalahan Jepang dari Sekutu, hingga kita bisa mempercepat pelaksanaan proklamasi.
Karena radio pula banyak daerah yang mengetahui seputar proklamasi kemerdekaan bangsa kita, tepatnya melalui radio "Hoso Kanri Kyoku" yang kemudian kita kenal dengan RRI.
Tentu masih banyak lagi peran radio tersebut sebagai sumbangsihnya bagi negeri ini.
Akhir kata saya ucapkan "Selamat Hari Radio Nasional" dan "Selamat Hari Jadi RRI Ke-73". Semoga selalu jaya di udara. Dan sekali di udara, tetaplah mengudara.