Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Strategi Membangun Keluarga Ideal

20 Mei 2018   14:43 Diperbarui: 20 Mei 2018   18:39 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua orang pasti mendambakan keluarga yang harmonis dan bahagia. Tapi tidak serta merta setiap orang yang sudah berkeluarga bisa meraihnya.

Ada banyak tantangan dan hambatan yang harus dihadapi untuk mewujudkan keluarga yang ideal. Dan yang siap menghadapi serta melampauinya, merekalah yang akan sukses membangun keluarga.

Tidak begitu dengan kisah berikut.

Semasa kecil, di dekat rumah kami, ada keluarga muda. Bulan-bulan awal pernikahan mereka terlihat begitu bahagia. Tapi tidak lama berselang mereka pun mulai sering adu mulut. Sebagai tetangga, lumayan terganggu juga mendengar pertengkaran mereka saban hari.

Sesungguhnya mereka sudah berkali-kali mendapat nasihat dari para orangtua di kampung. Tapi semuanya sia-sia. Pada akhirnya keluarga muda tersebut berakhir dengan 'sad ending'.

Malam itu, warga pun dihebohkan dengan tindakan nekat sang istri. Singkat cerita, sang istri membakar dirinya setelah terlebih dahulu menyiramkan minyak tanah ke sekujur tubuhnya. Dan tidak lama berselang, si istri pun meninggal dunia.

Peristiwa tersebut, adalah salah satu gambaran kegagalan membangun keluarga. Dan masih banyak kegagalan lainnya yang pernah kita saksikan di tengah-tengah masyarakat. Mulai dari perceraian dengan alasan ketidakcocokan dan perselingkuhan. Hingga masalah lain yang terkadang sepele dan tidak masuk akal.

Kalau begitu, bagaimana seharusnya strategi membangun keluarga agar tetap awet dan langgeng?

Menurut hemat saya, tidak ada rumusan bakunya. Bagi setiap keluarga tentu memiliki resep yang berbeda. Mungkin untuk keluarga A lebih cocok menggunakan strategi dan cara X. Sementara keluarga B lebih tepat menggunakan strategi dan cara Y.

Tetapi, apa pun strategi dan cara yang dilakukan orang dalam membangun keluarga, bahwa satu hal yang tidak boleh hilang dari sebuah keluarga adalah cinta. Sebab kekuatan cintalah yang membuat orang rela berkorban, mampu memerhatikan satu dengan yang lainnya, menghargai dan  kesiapan menerima setiap kekurangan pasangan. Seperti cinta Tuhan pada umatnya, begitu pula cinta itu tumbuh dan menjadi landasan dalam sebuah keluarga ideal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun