Beberapa hari yang lalu (28/3/2018) saya melakukan Medical Check Up (MCU) di RS Siloam Lippo Cikarang. Setidaknya dalam MCU tersebut saya harus bertemu dengan  satu orang dokter umum, lima orang dokter spesialis yakni jantung, penyakit dalam, mata, THT dan gigi.
Bukan hanya itu saja, saya pun harus mengikuti berbagai pemeriksaan seperti test spirometry, radiologi, dan puluhan item lain melalui cek darah di laboratorium.
Keseluruhan waktu yang dibutuhkan untuk proses itu adalah 8 jam berpuasa dan 5 jam pemeriksaan. Rasanya membosankan.
Apalagi pada waktu itu ternyata ada pula acara treadmill segala. Bagi yang sering berolahraga mungkin tidak ada masalah, tapi bagi saya yang jarang berolahraga ternyata menjadi masalah. Tubuh saya ternyata sudah sangat mudah letih.
Tapi syukurlah, dengan treadmill tersebut, akhirnya saya jadi tahu kalau fungsi jantung saya masih sempurna.
Memang usia tertentu, seperti usia saya yang sudah 42 tahun, MCU tersebut sangat penting. Setidaknya tahu kondisi fisik dan kesehatan. Dengan begitu, kita bisa lebih ketat mengatur pola hidup. Mulai dari makan, istirahat, tidur hingga mengetahui jenis olahraga mana yang masih disarankan.
Nah, begitu pula dengan hal menulis. Sesungguhnya sebagai penulis pun harus selalu melakukan 'MCU' untuk masa-masa tertentu.
Biasanya penulis yang sudah lama bergelut dengan dunia tulis menulis ada saatnya mengalami penurunan. Mulai dari munculnya rasa jenuh, malas, buntu dengan memperoleh ide-ide tulisan, dan masih banyak kendala lainnya.
Ibarat melakukan Medical Check Up untuk kesehatan tubuh, maka penulis pun harus melakukan hal yang sama terhadap dirinya. Setidaknya ada beberapa hal berikut langkah berikut yang harus dievaluasi.
1. Refleksi Diri
Jika sebelum MCU dilakukan puasa, maka seorang penulis pun ada saatnya "berpuasa" alias berdiam diri dan melakukan refleksi diri.