Kalau ditanya, apa motivasi seseorang bergabung dengan Kompasiana? Tentu jawabannya sangat beragam.
Tapi kalau saya sendiri yang ditanya, maka saya akan menjawab, bahwa awalnya saya bergabung di Kompasiana tentunya karena ingin memiliki wadah untuk menulis, meningkatkan kemampuan menulis, dan yang tidak kalah penting memperluas pergaulan dengan sesama yang senang menulis. Dengan begitu, impian saya jadi penulis sejak kecil bisa terwujud.
Tapi diluar dugaan, setelah saya terjun semakin lama di Kompasiana, ada juga loh ternyata manfaat lain yang saya peroleh. Kompasiana bisa jadi pintu rejeki bagi saya dan keluarga.
Karena semakin sering menulis, maka kualitas tulisan akhirnya semakin terasah dan semakin baik. Buktinya? Ada ternyata beberapa tulisan saya yang pernah menang lomba di Kompasiana. Baik itu dalam bentuk blog review maupun blog competition. Bukankah ini jadi pintu rejeki?
Kira-kira mau tahu tulisan saya yang pernah menang lomba di Kompasiana?
Pertama, "Mengakhiri Dilema Sumber Air Bersih di Jakarta dengan Ajakan Bersama Demi Air". Lomba ini berupa blog review dari acara nangkring perdana saya di Kompasiana yang diselenggarakan oleh PALYJA bersama Kompasiana.
Hadiahnya pun sangat bermanfaat waktu itu, bisa ngajak keluarga makan dan beli sepatu baru hehe....kalau rekan-rekan kompasianer yang sering nangkring, mungkin pernah lihat sepatu sport yang sering saya pakai sampai sekarang, merk-nya p*ma, itu tuh dia hasilnya.
Kedua, tulisan yang berjudul "Gagal Merencanakan, Merencanakan Gagal" ternyata ada rejekinya juga. Walau bukan pemenang utama, hanya hadiah hiburan saja. Tapi voucher belanjanya lumayan bermanfaat kan?
Ketiga, "Tantangan dan Strategi Bappenas di Bawah Kepemimpinan Bambang P.S Brodjonegoro" merupakan tulisan lomba blog review acara Diskysi Tokoh yang diadakan Kementerian PPN/Bappenas bersama Kompasiana. Tidak diduga kalau tulisan ini pun ternyata menjadi juara pertama.