ERA DIGITAL menawarkan solusi usaha yang lebih efesien dan ekonomis. Dalam masa yang sama juga memiliki tantangan yang lebih berat, terutama bila tidak mampu bersaing dalam inovasi dan kreativitas.
Seorang wirausaha harus mengasah soft skill yang dibutuhkan di era 2020 ke depan, yaitu: creativity, persuasion, collaboration, adaptability dan emotional intelegence. Jelaskan bagaimana soft skill tersebut dapat berperan dalam mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan usaha seorang wirausaha!
Dalam dunia usaha dituntut untuk selalu meningkatkan dan memperbaharui konsep dan strategi unggulan sebelum didahului oleh pesaingnya. Pebisnis yang cepat membaca dan merespon kebutuhan pasar, maka memiliki peluang yang besar mengembangkan usahanya.Â
Empat soft skill yang perlu dimiliki dan dikembangkan dalam diri seorang wirausaha adalah, sbb: creativity, persuasion, collaboration, adaptability, dan emotional intelligence.
Pertama: Creativity
Pebisnis yang kreatif dalam membangun usaha akan lebih maju berbarding yang tetap dengan konsep lama. Contohnya dua orang pengusaha keripik, yang satunya mengemas dengan bungkusan biasa dan yang satunya mengemas dengan bungkusan khusus berlabel dengan gambar yang menarik, maka pasti daya jual produk keripik yang dikemas dengan kemasan khusus berserta gambar menarik akan mendapat sambutan pasar yang lebih cepat dan besar.
Kedua: Collaboration
Manusia adalah mahluk sosial yang tentu tidak bisa hidup sendiri. Usaha atau bisnis merupakan kegiatan interaksi yang jelas memerlukan pihak lain yang banyak untuk menjadi pihak perespon (pasar) atau rekan bisnis (collaboration).
Kolaborasi dalam dunia usaha itu penting karena tidak selamanya sebuah usaha itu bisa dikerjakan oleh satu pihak saja. Minimal dengan penentu kebijakan, seperti pemerintah daerah setempat yang akan membantu dari segi legal usaha supaya bisa diterima oleh pasar dan terjamin keamananannya.
Ketiga: Adaptability
Dalam teori Trait disebutkan bahwa adaptability menggambarkan perilaku yang ramah, mudah mengakomodir pihak lain, menghindari konflik dan juga suka membantu. Namun hal yang kurang baiknya merupakan karakter yang mudah ikut-ikutan karena mengambil jalan aman tanpa benturan.Â
Prinsip adaptability tentu sangat bermanfaat bagi seorang pengusaha karena mampu menyesuaikan system internal organisasi kerja dengan baik agar sesuai dengan lingkungan eksternal lainnya, seperti bahan baku dan variable ekonomi sebagai aset usaha.
Keempat: Emotional intelligence
Yang pasti emotional intelligence bermaksud kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan cara mengontrol emosi, memiliki kecakapan khusus dalam melakukan terobosan terhadap peluang yang ada dengan mengusung konsep win-win solution. Pola sikap berwirausaha seperti ini juga membantu kelanggengan sebuah usaha dan mendukung perkembangannya.
Konsep emotional intelligence menjadi sangat penting karena akan berpengaruh pada keberlangsungan usaha seseorang. Situs www.verywelmind.com memperincikan bahwa terdapat empat hal yang perlu diperhatikan, sbb:Â
(1). Perceiving emotion (berkait erat dengan body langunage dan face expression)
(2). Reasoning with emotion (maksudnya memanfaatkan emoti untuk menguasai pasar)
(3). Understanding emotion (memahami dan menguasai emosi diri dan orang lain)
(4). Managing emotion (tentang bagaimana sesorang mengatur emosi diri ketika menghadapi orang lain)
Kewirausahaan dalam era konektivitas sangat memerlukan soft skill tinggi untuk menguasai alat dan pasar yang basis usahanya adalah teknologi. Tujuannya demi mencapai hasil yang maksimal sesuai target dan tujuan dalam berwirausaha.Â
Namun demikian, kunci segala strategi usaha adalah pengelolaan sistem yang baik terhadap aset usaha dan relasi usaha yang baik dengan pihak lain.[]
KL: 27052022
