Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Angin Segar Pendidikan Anak PMI di Semenanjung Malaysia

24 Desember 2021   11:13 Diperbarui: 24 Desember 2021   11:39 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Monitoring yang diketuai oleh Dr. Encik Abdul Hajar sedang menyampaikan modul belajar di ICC Ladang Kosma, Pahang. (Dok. Pribadi).

Layanan Pendidikan bagi masyarakat Indonesia di Malaysia semakin luas, tidak hanya layanan pendidikan formal melalui Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang ada di Malaysia, tetapi juga pendidikan non formal bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI). Bahkan tiga SILN yang ada di Semenanjung dan Malaysia Timur, yakni Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), dan Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) turut mengakomodir masalah Pendidikan bagi anak PMI.

Untuk memperlancar program layanan Pendidikan non formal bagi anak-anak PMI di Malaysia, Atdikbud M. Farid maruf, Ph.D membentum tim pengelola Pendidikan Non Formal KBRI Kuala Lumpur yang diketuai oleh Kepala Sekolah SIKL Dr. Encik Abdul hajar dengan anggota yang terdiri dari staf KBRI, guru SIKL dan unsur masyarakat. 

Sejak 2019 hingga sekarang, KBRI Kuala Lumpur giat memberikan layanan Pendidikan bagi anak PMI yang berdomisili dan bekerja di wilayah Semenanjung Malaysia, mengingat layanan Pendidikan bagi anak-anak PMI yang bekerja di wilayah Sabah dan Sarawak sudah berjalan dengan baik melalui Community Learning Center (CLC) ladang dan non ladang.

Di Semenanjung Malaysia, KBRI Kuala Lumpur membuka Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. PKBM ini menjadi penaung Tempat Kegiatan Belajar (TKB) semua pusat belajar anak Indonesia yang diberi istilah Sanggar Bimbingan (SB) dan Indonesia Community Center (ICC).

Hingga saat ini, di Semenanjung Malaysia sudah terbangun 9 SB dan 4 ICC, serta 1 Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PPWNI) klang yang sudah sebelumnya didirikan oleh seorang kerabat Diraja Selangor Engku Raja Kamaruddin. Kesemua tempat kegiatan belajar tersebut dikoordinir oleh PKBM KBRI Kuala Lumpur, terutama bantuan penyediaan modul belajar. Tim PNF secara rutin melakukan bimbingan dan juga monitoring ke seluruh SB untuk memastikan semua program berjalan baik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Respon masyarakat Indonesia terhadap program Pendidikan Non Formal sangat besar, khususnya mereka yang selama ini mengalami masalah pendidikan anak usia sekolah di sekolah Malaysia. Berdasarkan data, sebanyak 500 anak PMI kini sudah mendapat layanan Pendidikan di PKBM, SB, ICC, dan PPWNI Klang. Mereka yang Kembali ke Indonesia juga bisa langsung menyampung Pendidikan di sekolah-sekolah negeri yang ada di daerah masing-masing.

Para siswa Pendidikan non formal akan mengikuti kegiatan pembelajaran secara normal di TKB terdekat. Setiap semester para siswa akan menjalani ualangan harian dan ujian semesteran. Khusus bagi siswa kelas akhir untuk setiap jenjang pendidikan akan mengikuti ujian akhir untuk mendapat ijazah Paket A, B, dan C dari Kementerian Pendidikan RI.

Usaha memperluas akses pendidikan anak PMi di Malaysia semakin menemukan titik terang setelah Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob melakukan kunjungan resmi ke Indonesia, Rabu (10/11/2021). Salah satu materi pembahasan dengan presiden Joko Widodo adalah bagaimana menuntaskan masalah layanan pendidikan bagi anak Indonesia di Malaysia yang selama ini belum terakomodir dengan baik, khususnya yang berada di wilayah Semenanjung Malaysia.

Ilustrasi tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah Indonesia terhadap masalah Pendidikan anak PMI yang ada di luar negeri, khususnya anak-anak PMI yang tidak mengantongi dokumen (undocumented). Terkait hal ini, KBRI akan terus berkomitmen demi terlaksananya pendidikan generasi muda Indonesia yang berada di luar negeri.[]

Batam, 24122021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun