Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Olimpiade Tokyo yang Tercoreng Omongan Mori

12 Februari 2021   11:05 Diperbarui: 12 Februari 2021   19:20 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok.www.washingtontimes.com)

PERHELATAN olahraga terbesar dunia, Olimpiade Tokyo 2020 kini sedikit tercoreng akibat omongan seksis ketua panitia penyelenggaranya Yoshiro Mori. Mantan Perdana Menteri Negeri Matahari Terbit itu sedang kemakan omogannya sendiri, gara-gara mengeluarkan komentar yang kontroversial terkait keberatannya menambah anggota perempuan dan ingin membatasinya karena kaum Hawa dinilainya banyak bicara alias bawel.

Publik pun sontak meradang, bahkan langsung muncul #Moriresign. Pernyataan tendensius tersebut disampaikan Mori dalam rapat dewan Komite Olimpiade Jepang, Rabu (11/2) lalu. Berbagai media massa melansir bahwa secara resmi Mori telah menyampaikan permintaan maaf kepada Komite Olimpiade Internasional.

Mori telah mengaku salah dan sangat menyesal dengan pernyataannya itu. Namun sayang sekali, Mori lupa bahwa bagaimanapun dia memohon maaf dan menarik balik ucapannya, publik telah terlanjur tersinggung dan pastinya kaum Hawa lebih merasa dilecehkan oleh sikapnya. Ibarat nasi telah menjadi bubur.

Olimpiade yang dijadwalkan berlangsung tahun 2020 itu hingga kini belum dapat direalisasikan gara-gara Pandemi Covid-19. Tuan rumah tentu sudah sangat bersedia menunjukkan kehebatan sebagai penyelenggara acara berprestise itu. Para atlit dari seluruh negara peserta juga tak sabar berlaga membuktikan kehebatan masing-masing. Bagaimana dengan Mori? Biarlah Komite Olimpiade Internasional yang membereskannya.

Memang omongan Mori tak akan membuat hajat akbar tersebut jadi batal dihelat, namun nasib Mori bisa saja diunjung tanduk kalau publik menuntutnya mundur dari jabatan sebagai ketua panitia penyelenggara olimpiade. Sejauh ini, Mori masih tetap bertahan di kursi tertingginya. Namun bukan berarti tidak bisa dilengserkan dan diganti dengan tokoh lain yang lebih bijaksana mengakomodir semua pihak. 

Insiden di Negeri Matahari Terbit itu menjadi pelajaran bagi kita untuk senantiasa bisa menjaga lidah. Jangan sampai kita asal bicara sehingga bisa kemakan omongan sendiri. 

Apalagi dunia sekarang yang dengan kemajuan media informasi, terutama media sosial, segalanya jadi terbuka. Suatu kejadian bisa langsung tersebar dalam hitungan menit, bahkan detik. Maka berhati-hatilah dengan sikap dan omongan yang menyakitkan orang lain, karena kita bisa kena karmanya.[]

Sekadar berbagi.

KL: 1202201

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun