Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Masyarakat AS Memperingati Sang Pejuang Hak Asasi Kulit Hitam

18 Januari 2021   20:14 Diperbarui: 18 Januari 2021   21:53 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Amerika Serika (AS) hari ini libur umum dalam rangka memperingati perjuangan Martin Luther King Jr, sang pejuang hak asasi masyarakat kulit hitam. Dengan adanya libur umum tersebut, cukup menandakan bahwa AS menghargai eksistensi warga kulit hitam. Namun demikian sikap pemerintah dan kelompok kulit putih sebagai kelompok mayoritas terhadap ras kulit hitam sebagai minoritas tetap saja masih jauh dengan harapan kesamaan hak, sehingga selalu menimbulkan konflik sosial yang serius di Amerika.

Seperti dilansir oleh berbagai media massa, hari ini, di beberapa kota besar masyarakat berkumpul, terutama golongan kulit hitam, mereka membawa spanduk dan pamplet, ada yang membawa karangan bunga. mengangkat kasus kekerasan terakhir yang dialami warga kulit hitam Amerika, yakni kematian Eric Garner yang karena dicekik oleh seorang aparat kepolisian AS berkulit putih.  

Di sana terdapat deretan panjang kasus kemanusiaan yang menggores eksistensi SARA, antara yang masih segar di ingatan, yakni kasus pembunuhan George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika yang meninggal akibat ulah polisi Minneapolis dan kasus menembak terhadap pria Afrika-Amerika Jacob Blakedi. 

Acara kemanusiaan yang diadakan rutin setiap tahun ini tentu lebih bermakna karena masyarakat negeri Paman Sam karena mereka menilai akhir-akhir ini semakin meruncingnya krisis SARA di negara demokrasi tersebut. Amalan demokrasi juga dipertanyakan dunia atas sikap presiden Trump dan pendukungnya dalam menyuarakan kediakpuasan hasil Pemilu presiden yang berlangsung baru-baru ini.

Kita yang berada di luar Amerika tentu tak begitu merasakan masalah krisis kemanusiaan yang terjadi di negara yang dipimpin oleh presiden Joe Biden itu. Namun kasus-demi kasus, termasuk besarnya atensi masyarakat setempat terhadap peringatan perjuangan Martin Luther King Jr, menunjukkan bahwa masalah SARA di Amerika bukan masalah sederhana.

Di mana-mana memang selalu terjadi konflik kemanusiaan yang dipicu oleh SARA. Hal ini telah menjadi momok terbesar bagi pemerintah berkuasa, termasuk di Indonesia. Semoga masalah SARA senantiasa dapat teratasi dengan baik, agar tidak ada kelompok masyarakat yang merasa termarginalkan di era kebebasan bersuara ini.[]

Sekadar berbagi.

KL: 18012021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun