Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Untuk Malaysia, Selamat Memperingati HUT ke-63

31 Agustus 2020   16:12 Diperbarui: 31 Agustus 2020   22:26 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. UniqueNewsOnline)

MALAYSIA yang mengikrarkan diri merdeka dari penjajah Inggris pada tanggal 31 Agustus 1957 yang lalu,  kini sedang merayakan hari ulang tahun kemerdekaannya yang ke-63. Perayaan hari besar bersejarah dalam kondisi pandemi, tentu ada senang dan juga sedihnya, maklum tidak bisa leluasa membuat aktivitas berskala besar. Oleh karena itu, Malaysia mengambil tema yang sangat merakyat, yaitu: Malaysia Prihatin.

Negara tetangga Indonesia yang menyatu dalam organisasi ASEAN ini, memiliki peran yang besar terhadap sosial dan ekonomi Indonesia. Investasi Malaysia di Indonesia berada di urutan ke-5 tertinggi, yakni USD 1 miliar. Satu hal yang perlu digarisbawahi, bahwa Malaysia telah menjadi negara tujuan utama pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Diperkirakan sekitar 2 orang Indonesia tinggal dan bekerja di Malaysia.

Malaysia semakin berkembang pesat menuju status negara maju. Pembangunan infrastruktur dikebut sekuat tenaga dan fokus kepada pembangunan sistem kereta api berkelajuan tinggi menghubungkan Malaysia-Singapura, Mass Rapid Transit (MRT), dan kereta api bawah laut di utara Semenanjung Malaysia. Hingga sekarang, Malaysia sudah memiliki 7 jenis moda transportasi kereta api,antaranya: kereta antar negara (Singapura-Malaysia-Thailand), kereta khusus ke bandara (KLIA Ekspres/KLIA Transit), Komuter Lines, Kelanajaya Lines, Putra Lines, MRT, dan Monorail.

Malaysia berkembang pesat karena sangat memperhatikan sektor pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia. Tak heran kalau Malaysia bercita-cita menjadi hub pendidikan Asia. Berdirinya International Islamic University (IIUM) dan beberapa perguruan dalam negeri yang memiliki daya jual tinggi ke negara lain, telah menarik minat para calon sarjana dari berbagai negara untuk melanjutkan studi di Malaysia, terutama dari Indonesia dan Timur Tengah.  

Di sektor pariwisata Malaysia pintar mengemas sedemikian rupa produk wisatanya, sehingga bisa menarik perhatian turis asing berduyun-duyun untuk melancong karena ingin merasakan bukti slogan "Malaysia Truly Asia." Good News From  Shouteast Asia melansir lima neggara ASEAN tertinggi kunjungan wisatawan asing, sebagai berikut: Thailand 38,3 juta wisatawan, Malaysia 25,8 juta wisatawan, Singapura 18,5 juta wisatawan, Indonesia 15,8 juta wisatawan, dan Vietnam 15,4 juta wisatawan.

Keberhasilan itu, membuat ekonomi Malaysia bertambah stabil, termasuk meningkatnya pendapatan per kapita menjadi US$ 4.930, hampir empat kali lipat lebih jika dibandingkan pendapatan per kapita Indonesia yang baru sebesar US$ 1.267. Bertengger di urutan kedua teratas di bawah tetangganya--Singapura.

Dulu Malaysia belajar ke Indonesia, sekarang Malaysia sudah melaju cepat menyongsong status negara maju.[]

Selamat menyambut HUT ke-63

KL:31082020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun