Seorang teman mulai gusar ketika keluar larangan mudik Ramadan bagi semua warga Indonesia. Maklum dalam waktu dekat, dia akan mempersuntingkan gadis pujaan hatinya.
Sebelum ini pemerintah pernah mengeluarkan larangan mudik, tetapi hanya bagi aparatur sipil negara (ASN), makanya dia masih tenang-tenag saja. Maklum selama ini dia berprofesi sebagai wiraswasta yang mandiri di sebuah kota di tanah Jawa.
Larangan mudik memang sangat dilematis, apalagi selama aturan social distancing di perantauan, hampir dua bulan ini tak bisa bekerja dengan lancar, makanya bila dipikir-pikir akan lebih baik bersama keluarga terutama jelang Ramadan dan Idul Fitri.
Namun demikian, satu hal yang perlu dicerna supaya kebijakan ini dapat diterima dan disikapi dengan hati dingin. Kita semua khawatir kalau salah satu dari yang mudik ternyata "carrier" virus, maka akan celakalah semua keluarga dan sahabat handai. Bisa-bisa niat menikah pun jadi terkendala alias batal.
"Tapi saya tetap ingin menikah, pak presiden," ujarnya sedikit memelas mengharapkan jalan keluar agar dapat terlaksana niat sucinya itu.
***
Akhir pekan lalu, di Malaysia diselenggarakan majlis akad nikah melalui video conference antara Muhammad Don Haadi Don Putra (29 tahun) dan Nahdatul Aishah Mohd Sharif (29 tahun). Acara tersebut ditayangkan melalui layar televisi dari rumah kedua pasangan mempelai masing-masing dengan wali dan saksi sesuai ketentuan agama Islam.
Malaysia merupakan negara yang membenarkan akad nikah jarak jauh dalam situasi social distancing. Selain Malaysia, Arab Saudi juga membenarkan dan menerapkan hal yang sama untuk saat ini.[]
Sekadar berbagi.
KL: 22042020